BUMN: Dalam holding, PGN akan kuasai hilir migas Tanah Air
Merdeka.com - Pemerintah masih memerlukan waktu untuk holding BUMN migas beroperasi penuh. Nantinya, dalam holding tersebut akan dipisahkan line bisnis antara PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan PGN bakal mengambil anak usaha Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas). Dengan begitu, PGN diminta untuk menguasai hilir migas Tanah Air.
Selain itu, PT Pertamina akan diminta untuk menguasai hulu migas Tanah Air. Sehingga, kedua perusahaan ini tetap berkomitmen dalam membangun ketahanan energi dan tidak ada rebutan lahan.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Siapa yang BPH Migas ajak kerjasama? BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
"Nantinya Pertagas dibeli PGN, dengan demikian bagian 'upstream dan midstream dikelola Pertamina. Lalu dari 'midstream' ke 'downstream' hingga distribusi dikelola PGN. Jadi dari hulu ke hilir nyambung," ujar Aloysius seperti dilansir Antara, Selasa (29/11).
Menurutnya, butuh waktu lama untuk kedua perusahaan tersebut menyesuaikan diri dan saling bersinergi. Dia menuturkan, tidak akan mudah bagi entitas perusahaan untuk bergabung dengan entitas perusahaan lain. Terlebih jika ada salah pengertian bahwa perusahaan induk akan mengontrol perusahaan lainnya.
"Holding itu bukan berarti menyusun dan mengumpulkan perusahaan saja, tapi mengontrol 'value creation'," katanya.
Aloysius menambahkan, pihaknya ingin proses holding dua perusahaan dalam holding migas bisa lancar tanpa ada satu pihak yang merasa lebih dominan.
"Pertamina tidak serta merta menguasai PGN. PGN tidak akan dikuasai Pertamina, saham pemerintah didalamnya saja yang dikonsolidasikan ke Pertamina," katanya.
Aloysius juga meyakinkan, sistem holding akan membantu kinerja keuangan perseroan. Meskipun, pada tahap awal kemungkinan akan terjadi kerugian karena proses penyesuaian.
"Tapi kalau tidak holding, kerugian BUMN bisa lebih besar lagi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaUpaya menjaga keamanan pasokan dilaksanakan PGN melalui integrasi infrastruktur dan proyek strategis.
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaBahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaStrategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaTeknologi ini berperan dalam mendukung pembangunan infrastruktur serta merancang program strategis PGN untuk mencapai ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnya