Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BUMN: Kita tak akan pernah jual aset, tapi sekuritisasi

BUMN: Kita tak akan pernah jual aset, tapi sekuritisasi gedung BUMN. wordpress.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menjual aset BUMN. Menurut Aloysius, yang dimaksud pemerintah adalah sekuritisasi aset, yakni pengkonversian sekelompok aset dan jenis yang sama menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan.

Hasil penjualan dari sekuritisasi nantinya akan bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur lain sehingga pembangunan bisa tetap berjalan.

"Sekuritisasi itu bukan jual aset. Saya koreksi, aksi ini adalah menerbitkan efek (surat berharga) beragun, jadi asetnya tidak pindah. Disebutnya EBA atau Efek Beragun Aset. Efeknya itu potensi cashflow (arus kas) yang akan datang. Tapi agar akuntabel dan transparan valuasinya kepada investor maka menggunakan mekanisme pasar modal," tuturnya seperti ditulis Antara, Rabu (3/5).

Aloysius menuturkan, dua perusahaan BUMN yakni PT Jasa Marga (Persero) dan PT PLN (Persero) rencananya akan melakukan aksi sekuritisasi aset pada Mei dan Juni tahun ini.

PLN rencananya akan melakukan sekuritisasi pada aset pembangkit listrik di Suryalaya, Cilegon. Sedangkan Jasa Marga rencananya akan menjual aset jalan tol Jagorawi melalui mekanisme sekuritisasi. "PLN duluan (yang melakukan sekuritisasi aset)," ujarnya.

Kendati tidak secara gamblang menyebutkan nilai sekuritisasi aset kedua perusahaan itu, Aloysius menjelaskan khusus untuk Jasa Marga, nilainya nanti akan dihitung berdasarkan tenor, perkiraan lalu lintas hingga kebijakan dalam kurun waktu tertentu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak berbagai perusahaan BUMN melakukan sekuritisasi aset agar bisa mendapat dana segar untuk membiayai pembangunan infrastruktur lainnya.

Presiden menyebut pola yang saat ini ada, yakni BUMN menyimpan aset yang dibangunnya dan mendapatkan pemasukan bulanan sudah kuno. "BUMN kita senangnya memiliki (aset). Setiap bulan dapat 'income' (pendapatan) dari tol itu, tapi itu sudah kuno," ujarnya.

Kepala Negara meminta BUMN menjual infrastruktur yang telah selesai dibangunnya, untuk kemudian membangun infrastruktur lain dari keuntungan penjualan.

Dengan sekuritisasi, kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur yang tidak mampu dipenuhi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan bisa dipenuhi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BP Tapera: Kami Tidak Boleh Main di Saham
BP Tapera: Kami Tidak Boleh Main di Saham

BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang

Baca Selengkapnya
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset

WSKT tidak akan sampai menjadi pasien PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) lantaran masih punya aset bernilai bagus, termasuk jalan tol.

Baca Selengkapnya
Kemana Dana Iuran Tapera Karyawan Diinvestasikan? Begini Penjelasan Lengkap Kemenkeu
Kemana Dana Iuran Tapera Karyawan Diinvestasikan? Begini Penjelasan Lengkap Kemenkeu

Nantinya, pada akhir masa kepesertaan peserta akan memperoleh dana hasil pemupukan beserta simpanan pokok.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya

Salah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.

Baca Selengkapnya
SBR013 Terbit, BRI Tawarkan Berbagai Program Menarik
SBR013 Terbit, BRI Tawarkan Berbagai Program Menarik

BRI kembali menjadi mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN) yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.

Baca Selengkapnya
Ombudsman: Dana Masyarakat di Tapera Aman, Tak Ada Investasi di Saham
Ombudsman: Dana Masyarakat di Tapera Aman, Tak Ada Investasi di Saham

Dengan kata lain, investasi dana Tapera tidak ditaruh pada instrumen yang tinggi risiko seperti saham.

Baca Selengkapnya
Aset Kripto Bakal Bisa Jadi Agunan ke Bank
Aset Kripto Bakal Bisa Jadi Agunan ke Bank

OJK buka peluang aset kripto bisa jadi agunan untuk pinjaman ke bank.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Pasar Karbon dan Pasar Saham
Perbedaan Pasar Karbon dan Pasar Saham

Pasar karbon dan pasar saham memiliki tujuan yang berbeda dan melibatkan berbagai jenis aset.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Lima Cara Orang Kaya Menyimpan Uang Tunainya
Terungkap, Ini Lima Cara Orang Kaya Menyimpan Uang Tunainya

Para orang kaya dunia umumnya tak tertarik untuk menumpuk kekayaan dalam bentuk uang tunai.

Baca Selengkapnya