BUMN pencetak uang ini raup laba Rp 324 miliar di 2015
Merdeka.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 324 miliar sepanjang tahun lalu. Laba ini naik 2,84 persen jika dibandingkan laba tahun 2014 yang hanya Rp 315 miliar. Perolehan laba ini mencapai 117,82 persen dari target yang disusun dalam RKAP 2015.
Kenaikan laba perusahaan pelat merah pencetak uang ini didorong oleh kenaikan pendapatan usaha yang mencapai Rp 3,022 triliun. Angka ini naik 30,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,312 triliun.
Selain itu, Peruri mencatatkan laba usaha sebesar Rp 476 miliar atau naik 89,64 persen dibandingkan dengan 2014 yang hanya Rp 251 miliar. Angka ini mencapai 106,25 persen dari target yang disusun dalam RKAP 2015.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Apa yang sedang naik daun di dunia digital? Kata-kata motivasi kocak ini menunjukkan bahwa hidup tidak perlu selalu serius.
-
Mengapa teknologi memberikan dampak positif? Perkembangan teknologi memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan manusia, baik di bidang informasi, komunikasi, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun politik.
-
Kenapa Pertamina mengimplementasikan sistem digitalisasi ? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Ini merupakan pencapaian yang membanggakan, tumbuh positif di tengah kecenderungan perubahan teknologi cetak konvensional ke digital dan penyesuaian orientasi pasar kami secara bertahap dari lokal ke global. Sejauh ini kontribusi cetak konvensional masih sangat dominan, lebih dari 95 persen," kata Direktur Utama Peruri Prasetio kepada wartawan di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (6/4).
Peruri mencatatkan ebitda (Earning, Before Interset, Taxes, Depreciation and Amortization) sebesar Rp 760 miliar atau naik 18,68 persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp 640 miliar.
Saat ini, total aset Peruri mencapai Rp 3,87 triliun atau naik 18,40 persen jika dibandingkan dengan 2014 yang mencapai Rp 3,27 triliun.
"Kenaikan produktivitas karyawan menunjukkan bahwa program transformasi perusahaan yang terdiri dari transformasi Sumber Daya Manusia (SDM), bisnis, struktur, sistem serta kultur sebagai engine," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia mata uang Rupiah dicetak oleh Peruri. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971.
Baca SelengkapnyaPeruri dianggap mampu menjalankan bisnisnya secara mandiri, walaupun tanpa adanya dukungan finansial maupun non finansial dari pemilik modal
Baca SelengkapnyaCagar budaya merupakan warisan berharga yang memiliki nilai signifikan bagi sejarah dan kebudayaan.
Baca SelengkapnyaKomitmen Peruri menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang negara.
Baca SelengkapnyaSelain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca SelengkapnyaRuang Terbuka Hijau berfungsi sebagai paru-paru kota untuk menyerap polusi udara yang semakin dibutuhkan oleh warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeruri memiliki portofolio digital yang kuat hingga ditunjuk sebagai pelaksana INA Digital.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat daya saing BPR dalam menghadapi perkembangan era digital.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca SelengkapnyaBI mencatat kinerja transaksi digital tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaAtas sejumlah persoalan tersebut, Faizal fokus melakukan transformasi bisnis di segala lini Pos Indonesia.
Baca Selengkapnya