BUMN Perum Perindo Ekspor Ikan ke Vietnam
Merdeka.com - Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) kembali realisasikan ekspor ikan senilai USD 65.142 ke Vietnam. Adapun komoditas ikan tahap pertama yang dipasarkan sebanyak 8.000 Kg ikan goldband sanpper atau anggoli, dan grouper atau kerapu. Tahap berikutnya diekspor kurang lebih 16 ton bahan baku yang sama dengan kontainer 40 feet.
"Kegiatan ekspor ikan merupakan komitmen kami untuk terus meningkatkan pasar ekspor, ini juga bentuk dari dukungan kami terhadap Nelayan Indonesia dengan menjual hasil Perikanan Indonesia ke berbagai negara," kata Direktur Operasional Perum Perindo, Farida Mokodompit, melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (29/9).
Dia mengatakan, ekspor ikan yang dilakukan juga bersertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), dengan pengertian ikan-ikan yang diekspor telah memenuhi standard keamanan pangan yang efektif.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan susu ikan? 'Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,' tegasnya.
-
Bagaimana memilih ikan sehat? Dalam memilih ikan, pastikan untuk memerhatikan kualitas ikan yang baik dan segar, serta memasaknya dengan cara yang sehat untuk memaksimalkan manfaat nutrisinya.
-
Bagaimana KKP dan MSC jamin keberlanjutan ikan konsumsi? Kerja sama kedua pihak dirintis sejak 2019, berhasil mengantarkan 40 unit pengolah ikan (UPI) dan 2 retail telah memiliki sertifikat Standar Rantai Pengawasan MSC atau Chain of Custody.
-
Dimana cecak ditangkap untuk diekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana cara mengolah seafood agar aman? Pilih metode memasak yang lebih sehat seperti dipanggang, dikukus, atau direbus.
-
Bagaimana proses mengubah ikan menjadi HPI? Pengolahan HPI dimulai dengan mengumpulkan ikan-ikan segar dari nelayan lokal. Berbagai jenis ikan bisa diolah menjadi HPI, terutama yang memiliki nilai jual rendah seperti ikan petek ini. Setelah melalui proses pembersihan, ikan-ikan kemudian masuk ke tahap penggilingan dengan menggunakan mesin. Setelah melalui proses ini tekstur ikan akan menyerupai seperti bubur. Selanjutnya bubur ikan dimasukkan ke dalam mesin hidrolisat. Hal ini dilakukan untuk memisahkan protein ikan dengan tulangnya.
"Kegiatan ekspor ikan juga merupakan upaya kontribusi Perum Perindo sebagai penyumbang devisa dari sektor perikanan sejalan dengan program pemerintah," katanya.
Kegiatan ekspor dilakukan dari Kantor Cabang Brondong Perum Perindo dan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Estimasi tiba di Ho Chi Min Vietnam diperkirakan pada 10 Oktober 2019.
Informasi saja, Perum Perindo merupakan BUMN bidang Perikanan yang telah 29 tahun beroperasi dengan fokus 3 lini usaha di antaranya Kepelabuhan, Budidaya, Perdagangan. Kinerja perusahaan juga terus mengalami peningkatan pendapatan hingga capaian angka 1 triliun di tahun 2018, dan sebagian besar ditopang dari perdagangan ikan hasil pembelian dari nelayan seluruh wilayah tanah air.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang berhasil diekspor seperti ikan bandeng dan lele
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.
Baca SelengkapnyaMenurut Menperin, Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.
Baca SelengkapnyaSertifikasi ini untuk memastikan kegiatan budi daya lobster yang berjalan di Indonesia dilakukan sesuai standar budi daya yang berlaku secara global.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaProduk yang dikirim ke luar negeri yaitu 13 ton cangkang keong lola
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaDibanding sejumlah ikan impor, ikan lokal mempunyai berbagai keunggulan yang luar biasa dan bisa menjadi pilihan kita.
Baca SelengkapnyaSemua produk pangan segar asal tumbuhan (PSAT) dari luar negeri, dipastikan melalui karantina.
Baca Selengkapnya