BUMN: Utang BUMN masih kecil walau ditambah Rp 43 triliun dari China
Merdeka.com - Komisi VI DPR memanggil pejabat kementerian BUMN dan bos 3 bank pelat merah yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri membahas pinjaman dari China Development Bank CDB sebesar USD 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.
Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menuturkan, meski menarik utang dalam jumlah besar dari China, secara umum per Juli 2015 jumlah utang BUMN masih kecil.
"Utang BUMN sekitar 10,4 persen dari total utang luar negeri Indonesia. Total utang perbankan sebesar 1,4 persen dari total utang luar negeri Indonesia," ujar Gatot di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/9).
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Selain itu, kata dia, sejauh ini China merupakan pemberi utang yang relatif kecil. China berada di posisi kelima dari seluruh pemberi utang.
Gatot menjelaskan, pinjaman dari China ditujukan untuk memperlancar program infrastruktur dan orientasi pada ekspor. Pinjaman ini direalisasikan setelah kunjungan Presiden Jokowi ke China Maret 2015.
Dari pengakuannya, empat hari setelah kunjungan itu, Jokowi memberikan mandat kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk melakukan tindak lanjut pinjaman ini.
"Setelah 3 kali kunjungan tindak lanjut pada Maret, Juni sampai September, akhirnya disepakati pemberian pinjaman kepada masing-masing bank sebesar USD 1 miliar," katanya.
Gatot memaparkan, pinjaman China ini merupakan pinjaman business to business. Komposisinya, 70 persen dalam bentuk dolar dan 30 persen dalam bentuk mata uang China (Reminbi atau Yuan). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,4 persen (yoy)
Baca SelengkapnyaUtang tersebut tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca Selengkapnya