Bunga KPR tinggi buat rumah makin sulit dibeli
Merdeka.com - Masyarakat saat ini mengaku semakin sulit menggapai impian untuk memiliki rumah idaman. Selain harga properti yang melambung, fasilitas cicilan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tinggi dari perbankan membuat tempat tinggal sulit digapai masyarakat.
Salah seorang nasabah produk KPR, Nia, mengaku terbantu dengan adanya fasilitas KPR di perbankan. Sayangnya, suku bunga KPR yang kini mencapai kisaran dua angka, memaksa Nia merogoh kocek lebih dalam untuk membayar cicilan.
"KPR bantu juga, udah pernah ambil di BTN, masih tiga tahun lagi. Bunga naik, cicilan dua kali lipat dari awal sampai sekarang. Dari Rp 400.000 sekarang Rp 800.000an," kata Nia saat ditemui di pameran properti di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (9/2).
-
Gimana caranya agar cicilan KPR nggak terlalu berat? Sebagai informasi, idealnya pengeluaran untuk semua cicilan tidak melebihi 30 persen dari total pendapatan bulanan. Jadi kalau gaji bulanan Rp5 juta, maka kamu bisa sisihkan Rp1,5 juta untuk membayar kredit rumah.
-
Kenapa beli rumah jadi berat sekarang? Namun, memiliki rumah saat ini menjadi hal yang berat untuk diraih bagi kebanyakan orang, mengingat harga rumah yang kian meningkat dan suku bunga hipotek yang terus melonjak.
-
Kenapa KPR jadi solusi untuk punya rumah? Di tengah harga rumah yang melambung, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa jadi solusi untuk memiliki rumah sendiri, lho.
-
Mengapa KPR BRI Suku Bunga Berjenjang cocok untuk pembeli rumah? Pembayaran hipotek, pajak properti, asuransi, dan biaya pemeliharaan rumah dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemilik rumah. Walau begitu, bukan artinya tak ada cara untuk mewujudkannya. Kamu masih bisa memiliki rumah dengan tanpa beban.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Apa itu KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
Nia yang sehari-hari berprofesi sebagai Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang ini, mengaku prihatin dengan harga rumah yang semakin tak terjangkau masyarakat kecil.
"Harga rumah ga terjangkau, mahal banget. Dari gaji gak mungkin cukup. KPR itu solusi, tapi itu juga berat. Habis gimana? Pemerintah gak berpihak dengan masyarakat," ungkap Nia.
Nia menilai, program FLPP yang dikembangkan pemerintah, tidak cukup mendukung kepentingan rakyat. "Gak minat FLPP, saya cari tipe 60 sampai 90. FLPP itu ga layak ya, susah selonjor, apalagi ada anak itu ga layak," imbuh Nia.
Saat ini, Nia mengaku sedang mencari rumah kedua untuk investasi. Sayangnya, Nia mendapati jarang sekali pengembang perumahan menggarap sektor perumahan di Serang. "Developernya jarang, cuma ada satu. Padahal tinggi juga peminat rumah di Serang. Jadi masih murah, paling mahal Rp 300-400 juta yang cluster ya beda lagi," jelas Nia.
Senada dengan Nia, Anto mengaku perlu merogoh kocek lebih dalam untuk membeli rumah bagi keluarga kecilnya. Meski mengincar rumah dengan kisaran harga Rp 400 juta, Anto harus memperbesar alokasi anggarannya untuk membayar cicilan KPR.
"KPR, cicilan pasti naik. Mau KPR Bank DKI. Mau gak mau ya harus bisa cicil, tapi semua ikutin inflasi naik semua. Harus punya rumah, terpaksa," jelas Anto.
PNS di Kementerian Kelautan ini mengaku mengincar rumah dengan tipe 45. Dengan lokasi di area Jakarta Timur berbatasan dengan Depok, lantaran dinilai relatif bebas banjir. Sayangnya, lokasi idaman tersebut masih sulit akses transportasi.
"Maunya tipe 45 disubsidi. Sulit cari rumah murah. Saya cari di bawah Rp 400 juta. Lokasi sekitar Jakarta Timur dekat Depok, tapi aksesnya susah. Kalau di Bekasi air susah, Tangerang panas," kata Anto.
Saat ini, Anto bersama istri dan seorang anaknya masih tinggal di daerah Matraman dengan menyewa sebuah rumah. "Masih kontrak, per tahun Rp 8 juta. Sama aja sih dengan cicil rumah sendiri. Kontrak itu ga leluasa, banyak keterbatasan," ungkap Anto.
Seperti diketahui, kondisi perekonomian saat ini memaksa Bank Indonesia (BI) secara bertahap menaikkan suku bunga acuannya atau BI Rate sebesar 1,75 basis poin dari 5,5 persen menjadi 7,5 persen. Kebijakan ini otomatis mendorong perbankan menaikkan suku bunga simpanan, disusul dengan kenaikan suku bunga kredit, termasuk Kredit Pemilikan Rumah.
Berikut suku bunga KPR yang berlaku di beberapa bank. Namun, suku bunga KPR tersebut belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarannya tergantung masing-masing bank.
Bunga KPR:
BRI: 10,25 persen
Bank Mandiri: 11 persen
BNI: 11,10 persen
BTN: 11 persen
BCA: 10,5 persen
Bank: Danamon 12 persen
CIMBNiaga: 10,8 persen
Permata Bank: 12,5 persen
Panin Bank: 10,73 persen
OCBCNisp: 12,5 persen
BII: 10,77 persen
Bank BJB: 8,93 persen
Bank DKI: 10,8 persen. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPerbandingan keuntungan mencicil KPR dengan sewa rumah.
Baca SelengkapnyaMemiliki rumah sekarang bukan lagi angan-angan dengan KPR BRI.
Baca Selengkapnyaskema ini diharapkan menjadi solusi bagi generasi milenial dan Z memiliki hunian.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai KPR tidak menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaKPR memungkinkan kamu memiliki rumah bukan sekadar angan-angan belaka.
Baca SelengkapnyaApa saja sih plus dan minus dari sewa rumah yang banyak jadi pilihan milenial?
Baca SelengkapnyaBanyak pengembang terlilit utang hingga gagal membayar utang dan menunda pembangunan proyek perumahan yang telah terjual sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang terjebak utang dengan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaPengadaan lahan, biaya konstruksi, hingga pembiayaan yang dianggap belum optimal, jadi kontribusi tingginya harga rumah.
Baca SelengkapnyaKenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar.
Baca Selengkapnya