Bunga KPR tinggi ciptakan kemiskinan permanen
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tingginya suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) akibat kenaikan suku bunga (BI Rate) menjadi kendala bagi masyarakat. Pasalnya, mimpi masyarakat ekonomi menengah ke bawah memiliki rumah semakin berat.
Deputi Komisioner OJK, Dumoly Freddy Pardede mengatakan, kondisi ini semakin menekan mengingat besarnya kebutuhan rumah di Tanah Air. Jika kondisi tersebut berlanjut maka bakal menciptakan kemiskinan permanen.
"Kalau bunga naik terus, masyarakat menengah bawah jadi sulit memiliki rumah. Padahal, permintaan rumah untuk kalangan ini sangat besar. Sehingga bisa menciptakan kemiskinan yang permanen," ujarnya saat acara 'Seminar Kiat Pendanaan KPR Saat Bunga Tinggi' di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (12/2).
-
Mengapa KPR BRI Suku Bunga Berjenjang cocok untuk pembeli rumah? Pembayaran hipotek, pajak properti, asuransi, dan biaya pemeliharaan rumah dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemilik rumah. Walau begitu, bukan artinya tak ada cara untuk mewujudkannya. Kamu masih bisa memiliki rumah dengan tanpa beban.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kenapa KPR jadi solusi untuk punya rumah? Di tengah harga rumah yang melambung, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa jadi solusi untuk memiliki rumah sendiri, lho.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Bagaimana cara mengajukan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? Segera ajukan KPR BRI sekarang juga lewat homespot.id. Adapun informasi lebih lanjut seputar program KPR BRI Suku Bunga Berjenjang bisa kamu cek di sini.
-
Bagaimana cara renovasi rumah KPR? Developer biasanya akan mengizinkan renovasi rumah KPR selama tidak mengubah tampilan depan atau fasad hunian.Pasalnya, jika sampai mengubah fasad, maka pemilik harus mengurus perubahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas rumah tersebut. Sementara, IMB baru bisa diambil setelah cicilan kredit rumah lunas atau selesai.
Menurutnya, saat ini, kebutuhan pendanaan KPR untuk kepemilikan rumah masyarakat sangat tinggi. "98 persen KPR melalui pendanaan perbankan dan sisanya multifinance," jelas dia.
Sebagai catatan, saat ini Indonesia tercatat mengalami kekurangan rumah (backlog) mencapai 15 juta unit setiap tahun. Sedangkan, kemampuan penyediaan penambahan rumah per tahun hanya sebanyak 800 ribu unit.
Sebelumnya, beberapa bank sempat memberlakukan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR berada di kisaran satu angka, kini SBDK KPR sudah menyentuh dua angka yakni di kisaran 10 persen hingga 12 persen akibat kenaikan BI Rate.
Marketing Support Gapura Prima Group, Berly, mengaku naiknya suku bunga KPR berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli properti. "Banyak pengaruhnya, orang sekarang lihat suku bunga tinggi, jadi ragu-ragu, dari 7,49 persen (sebelum BI Rate naik) langsung jadi 10,49 persen. 20 persen konsumen mikir-mikir lagi, turun minat beli," kata Berly saat ditemui di pameran properti di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.
Senada dengan Berly, Sales Marketing Duta Putra Land Edi mengaku mengalami penurunan minat konsumen membeli properti hingga 20 persen, lantaran kenaikan bunga KPR. "Kita tetap dengan harga yang saat ini berlaku. Calon pembeli mikir ulang. Mereka hold dulu. 20 persenan turun dibanding sebelum bunga naik," kata Edi.
Berikut suku bunga KPR yang berlaku di beberapa bank. Namun, suku bunga KPR tersebut belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarannya tergantung masing-masing bank.
Bunga KPR:
BRI: 10,25 persen
Bank Mandiri: 11 persen
BNI: 11,10 persen
BTN: 11 persen
BCA: 10,5 persen
Bank: Danamon 12 persen
CIMBNiaga: 10,8 persen
Permata Bank: 12,5 persen
Panin Bank: 10,73 persen
OCBCNisp: 12,5 persen
BII: 10,77 persen
Bank BJB: 8,93 persen
Bank DKI: 10,8 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbandingan keuntungan mencicil KPR dengan sewa rumah.
Baca Selengkapnyaskema ini diharapkan menjadi solusi bagi generasi milenial dan Z memiliki hunian.
Baca SelengkapnyaAdanya skema ini diharapkan menjadi solusi bagi generasi milenial dan Z memiliki rumah atau hunian.
Baca SelengkapnyaMeski kenaikan tidak signifikan, para pekerja di seluruh Indonesia masih bisa memiliki rumah.
Baca SelengkapnyaKPR BRI Suku Bunga Berjenjang memiliki skema suku bunga yang berbeda-beda sesuai dengan jenjang yang dipilih.
Baca SelengkapnyaKPR memungkinkan kamu memiliki rumah bukan sekadar angan-angan belaka.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN juga bakal mengusulkan untuk memberikan keringanan bunga bagi kelompok masyarakat yang berhak mendapat KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaBank BTN akan terus mendorong sebanyak mungkin rakyat mendapatkan kemudahan memiliki rumah melalui KPR.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mengkaji pengurangan tenor atau jangka waktu kredit KPR bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaDengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.
Baca Selengkapnya