Bupati Anas sebut Jatim berpotensi menjadi hub MICE
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut, Jawa Timur memiliki potensi mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Dengan letak geografisnya, provinsi paling timur Pulau Jawa ini bisa menjadi hub-sektor MICE bagi seluruh kawasan Indonesia.
Hal ini disampaikan Anas saat menjadi narasumber acara Rapat Koordinasi Kerja Sama Working Group dengan ADB dan PUM di Surabaya, Kamis (13/4).
"Letak Jatim pas bagi kawasan barat maupun timur Indonesia. Jadi potensinya besar. BUMN, pemerintah, atau swasta, sekarang jangan sedikit-sedikit bikin acara MICE di Bali. Ada Jatim yang lebih kompetitif untuk dilirik, tinggal bagaimana kalangan di Jatim bisa mengemasnya," terang Anas.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa yang membuat Jawa sebagai pusat ekonomi Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini.
-
Di mana Jawa Timur mendapatkan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Dimana ibu kota Provinsi Jawa Timur sekarang? Pada 12 Oktober 1945 R.M.T Soerjo pindah ke Surabaya, Ibu kota Provinsi Jawa Timur.
-
Bagaimana Jawa Timur meningkatkan kualitas kepariwisataan nya? Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
Suami Ipul Fiestiandani ini juga mengatakan, sektor MICE sudah saatnya dilirik. Sebab, potensinya yang sangat besar. Mengutip data Kementerian Pariwisata, dalam setahun, setidaknya ada 350.000 orang mengikuti pelbagai acara MICE di Indonesia dengan transaksi lebih dari Rp 25 triliun, dan mampu menyerap hampir 300.000 lapangan pekerjaan.
Sektor MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar. Mulai dari event organiser, katering, jasa transportasi, percetakan, properti, hotel, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), suvenir, florist, pelaku kesenian, hingga biro perjalanan wisata.
"Jadi ini potensinya besar. Orang sepertinya cuma diam rapat atau pameran. Tapi perputaran ekonominya besar sekali. Hampir tiap tiga bulan, BUMN, swasta, dan instansi pemerintah pasti bikin rapat kerja yang selama ini mayoritas tersedot ke Bali saja."
Dengan kondisi demikian, kata Anas, Jawa Timur akan rugi jika menyia-nyiakan kesempatan. "Jelas kita rugi kalau tidak membidiknya. Karena potensi di sini (Jatim) cukup besar. Ada Surabaya, Malang, Batu, Probolinggo, Banyuwangi, Kediri, dan juga Pasuruan,” sambungnya.
Sektor MICE, lanjut Anas, harus dikembangkan dengan mengambil positioning sebagai hub MICE dengan fokus utama pada pasar Indonesia terlebih dahulu. "Baru kemudian membidik pasar internasional. Dengan letak yang strategis, orang dimudahkan untuk menggapai Jatim."
"Tentu harga di Jatim lebih kompetitif ketimbang di Bali misalnya. Tapi positioning harus diambil dulu, di-declare bahwa Jatim layak jadi hub MICE. Sekarang ini banyak pertemuan besar digelar di Bali, Bandung, dan bahkan Palembang. Padahal infrastruktur penunjang di Jatim tidak kalah," imbuhnya.
Dengan mengambil positioning tersebut, investasi di bidang MICE diyakini akan mengikutinya. Demikian pula biro perjalanan wisata akan menawarkan paket wisata dengan mengunjungi pelbagai event MICE di Jawa Timur yang berpadu dengan destinasi wisata alam dan budaya.
"Sektor ini pula yang kini sedang kami garap di Banyuwangi, tapi MICE dalam skala kecil. Seperti rapat koordinasi sejumlah kementerian dan BUMN kami tawarkan di Banyuwangi saja, padahal sebelumnya mereka selalu di Bali," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan bahwa pembangunan IKN merupakan pembangunan yang dilakukan secara bertahap dalam waktu jangka panjang.
Baca SelengkapnyaCak Imin targetkan 60 persen suara di Jawa Timur. Bahkan, dia yakin menang di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPangan dan investasi pendidikan menjadi salah satu tantangan di ibu kota baru
Baca SelengkapnyaAnies Nilai Jatim Kunci Memenangkan Pilpres 2024, Ini Target Daerah yang Harus Dimenangkan
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa- Emil Elestianto Dardak memaparkan visi misi saat debat ketiga Pilkada Jatim
Baca SelengkapnyaMenurut Khofifah, ada provinsi lain tapi mereka masih kerja sama operasi (KSO).
Baca SelengkapnyaASEAN Business Advisory Council Business Roundtable on Borneo telah dibuka.
Baca SelengkapnyaBacapres Anies Baswedan menghadiri acara Rakernas Apeksi 2023. Selain Anies, dalam acara itu, juga dijadwalkan Ganjar dan Prabowo menjadi pembicara.
Baca SelengkapnyaMelalui kolaborasi program desa wisata di Jawa Timur dapat dikembangkan dan diperluas.
Baca SelengkapnyaSyaugi mengatakan, Timnas Amin akan memaksimalkan untuk mendapatkan perolehan suara di daerah-daerah yang menjadi lumbung suara Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data SKPG Bapanas, Ibu Kota Nusantara masuk dalam kategori daerah rawan pangan.
Baca Selengkapnya