Bursa Berjangka Jakarta masih perkasa hingga 2019 meski Rupiah tertekan
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) tidak berpengaruh signifikan pada bursa berjangka hingga tahun depan. Mengingat, bursa berjangka merupakan sarana investasi alternatif bukan yang utama.
"Bisa dikatakan relatif stabil dan pengaruhnya itu menurut saya tidak signifikan sampai tahun depan," ujarnya saat Kongkow Bisnis PASFM 92,4 di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (17/10).
Bahkan, Stephanus menilai ketidakpastian harga komoditas dari beberapa instrumen bursa berjangka dan nilai tukar justru menjadi sebuah euforia bagi pelaku pasar. Sebab, ini justru dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mencari celah guna mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
"Harga komoditi atau nilai tukar yang rollercoaster itu merupakan sebuah euforia ke kita," ungkap Stephanus.
Stephanus menambahkan, dalam bursa berjangka ini dana asing yang keluar tidak begitu besar selama Rupiah terdepresiasi. Hal itu dikarenakan jumlah investor yang masuk di bursa ini mayoritas merupakan investor domestik.
"Jadi kalau kita sedikit berbeda dengan equity market (bursa saham) kita lebih banyak domestic market meski kita belum banyak investor yang di perdagangan berjangka," ucapnya.
Kendati demikian, kata dia pelemahan Rupiah saat ini sudah berada di titik puncaknya sehingga dalam waktu dekat akan berbalik menguat. Meskipun ke depannya masih akan ada beberapa sentimen negatif yang menerpa Rupiahz namun menurutnya tidak berpengaruh secara signifikan.
"Kami lihat dengan adanya pelemahan dan penguatan di beberapa mata uang negara lainnya, rupiah harusnya sudah mulai akan berbalik, kurvanya akan tumbuh kembali," pungkasnya.
Sebagai informasi, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (17/10). Rupiah dibuka di level Rp 15.178 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.200 per USD. Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di level Rp 5.185 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca Selengkapnya