Bus Rapid Transit akan hadir di 6 kota besar Indonesia
Merdeka.com - Sarana transportasi massal diyakini bakal menjadi sarana transportasi modern yang efektif. Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan model transportasi massal.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas berencana mengembangkan sarana transportasi masal serupa TransJakarta, di berbagai kota metropolitan di Indonesia. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, proyek tersebut dinamai Bus Rapid Transit (BRT).
"BRT, Bus Rapid Transit System. Kalau di Jakarta itu yang namanya busway. Sekarang ini juga ingin dikembangkan di beberapa kota lain, tidak hanya Jakarta. Misalkan ada di Bandung, ada di beberapa kota lain yang belum terlalu berkembang," ujar Armida di kantornya, Kamis (15/8).
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN meminta Pemda aktif? “Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari Pemda untuk memberikan dokumen-dokumen...
-
Mengapa sinergi dengan pemerintah daerah penting untuk BPH Migas? Erika menjelaskan bahwa sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting, mengingat pemerintah daerah merupakan pihak yang lebih mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Dimana BPH Migas telah melakukan kerja sama serupa dengan pemerintah daerah? Sebelumnya, PKS telah dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Apa tujuan BRT Medan? Pembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
-
Bagaimana Kanwil BPN Jatim meningkatkan sinergi dengan Pemda? Keterbukaan Informasi ini dinilai memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan program-program yang sedang dijalankan. Bukan hanya itu, dukungan dari seluruh pihak terkait juga memegang peranan penting, sehingga di tiap penyelenggaraan sosialisasi, Kementerian ATR/BPN selalu menekankan penguatan sinergi lintas sektor.
Dengan adanya ruang fiskal dalam APBN, pemerintah pusat akan menjalin kerja sama dengan Pemda. "Jadi daerah-daerah mana yang sudah bersedia dan siap, kita akan oke," katanya.
Proyek tersebut, lanjut Armida, akan dikembangkan bersama pemerintah daerah melalui penandatanganan nota kesepahaman. Armida menyebut, setidaknya ada 6 kota yang sudah bersedia mengembangkan proyek tersebut.
"Tidak terlalu banyak kok. Ini tidak hanya satu Pemda, tapi yang sudah metropolitan. Daerahnya itu harus yang sudah besar karena public transportation yang besar-besar yang akan kita dukung," papar Armida.
Untuk kota metropolitan semisal Bandung, lanjut Armida, BRT akan berada di jalur-jalur strategis pinggir jalan mengingat lebar jalan di Bandung yang tidak sebesar di Jakarta. Sedangkan untuk melanjutkan ke daerah pelosok Bandung, Pemda tetap mengandalkan peran sarana angkutan kota (angkot).
"Bandung metropolitan itu ada BRT, itu ada dipinggir di highway-nya. Di Bandung BRT-nya itu di bypassnya, tapi yang ke dalam itu ya angkot, kecil-kecil. Pemerintah provinsi dan kota bandung merencanakan membangun MRT, ya silakan rancang blue print yang terintegrasinya," tutup Armida. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, sektor ini menjadi proyek strategis yang terus diperluas.
Baca SelengkapnyaKota berorientasi transit, juga dapat mendorong penggunaan transportasi publik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKA Perkotaan Bandung dipilih menjadi salah satu proyek yang ditawarkan mengingat perannya sangat strategis menghubungkan layanan Kereta Cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaNantinya, layanan bus listrik BRT ini akan terintegrasi dengan terminal tipe A eksisting di Bandung, semisal Terminal Leuwi Panjang dan Cicaheum.
Baca SelengkapnyaUntuk taksi terbang, sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi.
Baca SelengkapnyaAdapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).
Baca SelengkapnyaBeberapa konsep transportasi cerdas berbasis teknologi canggih di antaranya pembangunan kereta otonom di kawasan inti IKN.
Baca SelengkapnyaStasiun Kereta Cepat Karawang akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi.
Baca SelengkapnyaLRT fase 1B ini akan menjadi percontohan yang baik bagi kota-kota di provinsi lain dalam hal transportasi publik.
Baca SelengkapnyaPembatasan kendaraan pribadi di Jakarta bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi umum, mengatasi kemacetan, dan mengurangi emisi gas buang.
Baca Selengkapnya