Buta teknologi jadi tantangan UKM RI masuk pasar global

Merdeka.com - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) punya peluang untuk sukses di kancah internasional selama memiliki kualitas dan strategi tepat untuk menembus tantangan. Sebab, UMKM di Indonesia berpotensi besar untuk menjadi merek terkemuka dunia, sehingga kualitas dan kemampuan kompetitif harus ditingkatkan baik di pasar lokal maupun internasional.

Pengamat UMKM Tri Rahadrjo mengatakan demi memaksimalkan daya saing UMKM Indonesia semestinya pemerintah memberikan edukasi mengenai branding dan marketing agar UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar lokal dan internasional.

"Kadang sumber daya manusianya terlebih saat merekrut pegawai hanya modal pendidikan yang greatnya tidak terlalu tinggi, kemudian berimbas pada gaji mereka," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (28/8).

Menurutnya, UMKM Indonesia sudah memiliki akses permodalan dan kualitas produk. Lantaran, tidak semua UMKM memerlukan modal besar untuk mengembangkan bisnisnya apalagi jika secara produk itu memiliki ciri khas.

"Nanti bank yang akan datang sendiri menawarkan modalnya," ucapnya.

Hanya saya, dia menyarankan agar UMKM Indonesia dapat menggunakan teknologi, karena ini peluang investasi yang menjanjikan. Dia menyakini, teknologi akan memiliki peranan yang penting untuk pertumbuhan bisnis usaha kecil dan menengah di Indonesia.

"Kalau di online lebih powerfull karena menawarkan produk lebih mudah. Struktur digital kita sudah memenuhi syarat sudah kenceng di 3 tahun terakhir ini," katanya.

Teknologi online juga semakin mudah diperoleh seiring meningkatnya fungsi yang dibutuhkan dengan harga terjangkau dan akan terus berkelanjutan di masa yang akan datang.

Meski demikian, dirinya mengakui, terkadang kecepatan informasi dan teknologi kurang bisa dipahami oleh pelaku usaha, di mana yang rata rata masih fokus pada dua atau tiga hal dasar bisnis, diantaranya produksi, marketing dan financial.

"Tantangannya jika di online memang sesuaikan harga internasional, sistem pengiriman. Untuk itu kalau di digital punya peluang lebih mudah tapi harus disupport edukasi sistem agar tercipta ekspor," jelasnya.