Butuh banyak modal, Intiland Development akan terbitkan obligasi USD 250 juta
Merdeka.com - PT Intiland Development Tbk tengah membutuhkan banyak modal untuk menyelesaikan dan menggarap berbagai proyeknya. Saat ini, Intiland fokus mengerjakan proyek properti kelas mixed use dan high rise.
Proyek-proyek yang menyasar kalangan menengah atas yang dikembangkan Intiland saat ini tersebar di Jakarta dan Surabaya. Dua kota ini menjadi fokus pengembangan perusahaan karena dianggap memiliki potensi yang bagus.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, Intiland berencana menerbitkan skema pendanaan baru yaitu global bond (obligasi).
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Kenapa kawasan elit di Jakarta banyak diminati? DKI Jakarta masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Di mana kawasan elit Jakarta yang terkenal dengan ekspatriat? Selain itu, Kawasan Pondok Indah ini juga terkenal sebagai tempat bermukimnya para ekspatriat, pengusaha, pejabat, dan juga artis papan atas di Jakarta.
-
Dimana kawasan elite Surabaya berada? Kawasan Tunjungan, Kayoon, Diponegoro, Arjuno, dan Darmo yang merupakan kawasan elite Eropa berkembang sebagai pusat kota Surabaya.
"Dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah modal kerja dan re-financing sebagian utang," ucap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono di Intiland Tower, Jumat (20/4/2018).
Global bond yang akan diterbitkan Intiland tersebut ditargetkan mampu memperoleh dana segar sekitar USD 250 juta dalam kurun waktu dua tahun sejak disetujui.
Saat ini perusahaan tengah menyiapkan berbagai administrasi untuk pengajuan izin penerbitan global bond tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengenai kapan penerbitannya, Arhied masih menunggu hasil pertimbangan direksi lainnya.
"Yang jelas saat ini timingnya cukup bagus mengingat rating utang Indonesia mulai diakui oleh dunia. Jadi ini memberikan dampak positif terhadap perusahaan juga," tegas dia.
Jika penerbitan bond selama ini menggunakan Pefindo, untuk obligasi kali ini, Intiland akan menggandeng perusahaan luar negeri. Adapun global bond ini akan di listing di Singapura.
Pada 2018, Itiland membutuhkan capital expenditure sebesar Rp 2 triliun, atau tidak berbeda jauh dengan tahun 2017. Belanja modal ini akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa projek seperti salah satunya Praxis dan Tierra di Surabaya.
Reporter: Ilsyas Istinaur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca SelengkapnyaLPS menargetkan punya gedung baru di IKN saat upacara 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAgung menjelaskan, dari total biaya pembangunan IKN sebesar Rp467 triliun
Baca SelengkapnyaMenteri investasi bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIKN merupakan gerbang untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, membuka pusat ekonomi baru
Baca SelengkapnyaPemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaBambang menyebut Kementerian PUPR mencatat infrastruktur dan fasilitas yang dibangun menggunakan dana APBN mencapai sekitar 38 persen.
Baca SelengkapnyaFase Groundbreaking tahap III ini sendiri rencananya akan berlangsung pada 20-21 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaNKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Baca Selengkapnya