Butuh Uang untuk Bayar Kebutuhan Tak Terduga, Coba Tiru Tips Berikut
Merdeka.com - Setiap orang pasti pernah berada di posisi terendah dan membutuhkan uang untuk membayar kebutuhan tak terduga. Apalagi disaat masa yang tidak pasti seperti adanya pandemi.
Banyak orang yang memilih untuk meminjam uang dari bank atau menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Padahal, itu justru membuat beban finansial semakin bertambah.
Lalu, adakah pilihan yang lebih baik untuk pengeluaran tak terduga daripada menggunakan kartu kredit berbunga tinggi atau meminjam dari tabungan pensiun? Berikut beberapa opsi untuk dipertimbangkan sebelum membuat pilihan yang dapat membahayakan masa depan keuangan, seperti melansir laman Brownsvilleherald.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa orang menggunakan BPKB untuk pinjaman dana? Kebutuhan mendesak di tengah kondisi finansial yang sulit, membuat orang-orang mencari solusi pinjaman dana guna memenuhi kebutuhannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pinjaman dana dengan menggadaikan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
-
Kenapa orang pinjam uang di pinjol? Alibi kebanyakan orang, meminjam dana dari pinjol atau rentenir karena persyaratan yang sangat mudah.
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Kenapa orang sulit bayar hutang? Sudah banyak cerita jika orang yang berhutang sulit ditagih dengan berbagai alasan, bahkan bisa lebih galak daripada orang yang menagih haknya.
Pertama, jual barang-barang yang tidak digunakan. Jika Anda memiliki barang-barang yang tidak digunakan di rumah, kemungkinan ada seseorang di luar sana yang akan membayar tunai untuk itu. Jual secara online sehingga Anda tidak perlu repot menjajakan kepada orang-orang, cukup memasang barang dalam satu situs.
Kedua, carilah biaya berlangganan yang tidak penting agar bisa membebaskan lebih banyak uang bulanan. Pertimbangkan memotong tagihan internet atau negosiasi ulang dengan penyedia ponsel atau televisi berlangganan.
Ketiga, gunakan keahlian untuk melakukan pekerjaan sambilan berdasarkan kontrak atau menjual barang-barang buatan sendiri secara online. Bahkan menyediakan layanan di lingkungan seperti membersihkan halaman, perbaikan kecil, layanan penitipan atau mengasuh anak itu bisa menjadi penghasilan tambahan.
Keempat, meminjam uang dari keluarga, atau teman dan keluarga yang mungkin bersedia membantu terutama untuk jangka pendek demi pengeluaran khusus. Tentukan dengan tepat berapa banyak yang Anda butuhkan untuk menutupi biaya, dan hanya meminta jumlah itu. Jika itu pinjaman, sepakati syarat pembayaran dan bunga.
Kelima, manfaatkan tunjangan atau pinjaman yang diberikan perusahaan. Hal itu bisa membantu mengurangi pengeluaran. Sehingga tidak perlu kehilangan uang secara mendadak.
Pinjaman ke kantor biasanya bisa dibayar kembali melalui pemotongan gaji, sehingga Anda tidak akan mengambil risiko kehilangan pembayaran dan merusak skor kredit jika meminjam dari bank.
Membayar dengan uang tunai atau menggunakan kartu kredit berbunga rendah adalah cara terbaik untuk menutupi pengeluaran yang tidak terduga, tetapi itu tidak selalu mungkin. Tantangannya adalah menemukan cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek tanpa mengorbankan keuangan jangka panjang.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelajari kebiasaan yang dapat merugikan kondisi keuangan dan menghambat kekayaan. Temukan strategi untuk mengelola keuangan secara bijak!
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 persen generasi muda mengaku pengeluaran sering melebihi pemasukan.
Baca SelengkapnyaAnda harus membuat pengeluaran di bawah tingkat pendapatan. Salah satunya mengurangi pengeluaran untuk rumah dan mobil.
Baca SelengkapnyaKehidupan modern sering kali memicu perilaku boros yang mengakibatkan dampak finansial yang merugikan.
Baca SelengkapnyaMereka tumbuh gara-gara perilaku masyarakat yang meminjam untuk kebutuhan konsumtif.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaBeralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.
Baca SelengkapnyaMeminjam dana dari pinjol atau rentenir karena persyaratan yang sangat mudah, meskipun dibebankan bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaTingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaDengan menerapkan hal ini, Anda diharapkan dapat mengatasi stres akibat mengelola keuangan sehingga tidak akan mengganggu atau menimbulkan masalah lain.
Baca SelengkapnyaMayoritas, pengguna pinjol merupakan Gen Z dan milenial dari rentang usia 19-34 tahun.
Baca Selengkapnya