Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Butuh waktu lama dan uang miliaran dolar untuk bangun PLTN

Butuh waktu lama dan uang miliaran dolar untuk bangun PLTN Pembangkit listrik tenaga nuklir di Austria. ©AFP PHOTO/JOE KLAMAR

Merdeka.com - Institute for Essential Service Reform (IESR), Fabby Tuwiwa menjelaskan beberapa pertimbangan jika Indonesia ingin membangun dan mengembangkan teknologi nuklir. Pengembangan teknologi ini membutuhkan waktu lama dan uang yang tidak sedikit. Dalam perkembangannya, generasi nuklir 3+ (tiga plus) hampir 10 tahun kontruksi belum belum juga rampung.

"Proses review teknologi ini bisa memakan waktu 5-8 tahun dengan biayanya miliaran dolar (USD). Kemudian untuk melisensikan hasil review, Anda harus siapkan USD 600 juga hingga USD 1 miliar. Artinya butuh waktu dan proses yang memakan biaya besar," ungkap Fabby saat acara diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (10/1).

Saat ini, lanjut Fabby, negara yang sedang mengembangkan teknologi nuklir adalah Inggris. Diperkirakan Inggris menghabiskan dana USD 14 hingga USD 15 miliar, untuk kelas daya listrik yang dihasilkan sebesar 1.200-1.300 mw.

"Jadi persepsi pembangunan nuklir perlu diketahui. Dan masyarakat pun harus mengetahuinya," tutur dia

Di sisi lain, dengan adanya PLTN nantinya pun, apakah Indonesia siap mengelola limbahnya secara baik. Atau malah, mendatangkan limbah baru di negeri ini.

"Amerika, Prancis dan Jerman saja pusing simpan limbah. Memang ada generasi nuklir empat yang sedang dikembangkan, di mana kegunaan limbah nuklir bisa dijadikan bahan bakar. Tapi apakah kita siap dengan keberadaan nuklir," katanya.

Fabby juga mengatakan kalau pembangunan proyek nuklir tidaklah mudah, sebab teknologi nuklir dinilai sangat berbahaya bahkan tidak aman.

Buktinya Prancis sebagai negara kedua terbanyak yang miliki reaktor nuklir, sudah seharusnya pada 2014, Prancis mengeluarkan kebijakan nuklir sebagai energi terbarukan. Tapi kenyataannya mereka malah mengatakan hingga 2025 listrik hasil PLTN pun hanya 25 persen. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu

Jokowi mengungkapkan bahwa potensi energi panas bumi atau geothermal di Indonesia mencapai sekitar 24.000 megawatt (MW), namun belum dioptimalkan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Perizinan Investasi Masih Berbelit-belit: Ini yang Harus Dibenahi
Jokowi Keluhkan Perizinan Investasi Masih Berbelit-belit: Ini yang Harus Dibenahi

Proses pengerjaan suatu proyek energi hijau baru bisa dimulai di tahun keenam.

Baca Selengkapnya
Membongkar Kejanggalan Proyek BTS 4G Bakti Kominfo di Meja Hijau
Membongkar Kejanggalan Proyek BTS 4G Bakti Kominfo di Meja Hijau

Kasus Korupsi BTS 4G ini merugikan keuangan negara mencapai Rp8,03 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN "Australia Butuh Bertahun-tahun"

Polri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Proyek Tol Dalam Kota Bandung Bakal Lanjut, Dananya dari Utang Luar Negeri
Proyek Tol Dalam Kota Bandung Bakal Lanjut, Dananya dari Utang Luar Negeri

Pria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.

Baca Selengkapnya
VIDEO Kacaunya Sistem PDNS Mudah Dibohongi
VIDEO Kacaunya Sistem PDNS Mudah Dibohongi "Bayar Rp131 Miliar Atau Pulihkan 30 Tahun?"

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyampaikan kondisi terkini terkait Pusat Data Nasional.

Baca Selengkapnya
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai

SKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.

Baca Selengkapnya
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035

Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dibantu AS Bakal Bangun Pembangkit Nuklir, Lokasinya di Kalimantan Tengah
Indonesia Dibantu AS Bakal Bangun Pembangkit Nuklir, Lokasinya di Kalimantan Tengah

Pengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Daftar Proyek Teknologi yang Habiskan Duit Paling Besar sepanjang Sejarah Manusia
Daftar Proyek Teknologi yang Habiskan Duit Paling Besar sepanjang Sejarah Manusia

Berikut ini beberapa proyek teknologi yang menghabiskan ratusan miliar bahkan triliunan dollar.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya

Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca Selengkapnya
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini

Secara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.

Baca Selengkapnya