Candi Borobudur tertutup abu vulkanik, pengunjung balik kanan

Merdeka.com - Debu dan abu material vulkanik Gunung Kelud tidak hanya menghujani kota-kota di Jawa Timur, tapi juga terjadi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hujan abu vulkanik juga mengganggu aktivitas di taman wisata candi Borobudur, Prambanan serta Ratu Boko.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko, Laily Prihaningtyas memilih menutup objek wisata candi. Tyas, sapaan akrabnya, mengambil keputusan ini dengan pertimbangan keselamatan pengunjung serta kelestarian candi. Sebab, candi harus 'diselimuti' kain untuk mencegah abu vulkanik semakin merusak stupa.

Bos BUMN yang baru berusia 28 tahun ini menuturkan, banyak rombongan yang berencana mengunjungi candi Borobudur hari ini. Namun mereka harus menerima kenyataan harus membatalkan rencana tersebut karena kondisi tidak memungkinkan.

"Kalau sekarang untungnya bukan peak season, tapi tadi banyak rombongan yang terpaksa balik memang," ucap Tyas lewat pesan singkatnya kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (14/2).

Dari data yang dimiliki Tyas, jumlah pengunjung objek wisata Candi Borobudur cukup besar setiap harinya. Pengunjung Candi Borobudur mencapai 4.500 orang per hari, sedangkan Prambanan mencapai 3.000 orang serta Ratu Boko mencapai 500 orang per hari.

"Tapi ini data kasar banget, sekarang kita utamakan keselamatan safety first. Kita fokus koordinasi terus dengan balai konservasi," tutupnya.