Capai Visi RI 2030, Menteri Teten Ajak Askopindo Memasyarakatkan Koperasi ke Milenial
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) memasyarakatkan koperasi di kalangan generasi milenial. Setelah menerima jajaran Pengurus Askopindo yang dipimpin Ketua Umum Sahala Panggabean di Kementerian Koperasi dan UKM, Teten mengatakan koperasi harus menjadi bagian dari generasi muda.
"Kita semua harus langsung bergerak sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa ekonomi kerakyatan harus memainkan peran penting dalam perwujudan Visi Indonesia Maju 2030," katanya.
Untuk itu dia mengundang para pelaku koperasi untuk mendapatkan masukan termasuk dalam upaya memasyarakatkan koperasi di kalangan anak muda. "Kami butuh masukan-masukan yang jitu dari teman-teman pelaku koperasi karena mereka semua yang bersentuhan langsung di bawah dan yang mengetahui secara pasti permasalahan dan tantangan di lapangan," kata Teten Masduki.
-
Bagaimana cara membangun koperasi di Indonesia? Setiap warga negara dapat mendirikan sebuah koperasi, baik perorangan maupun yang memiliki badan hukum. Pasalnya, modal usaha koperasi dapat dihasilkan dari seluruh anggota, sehingga beroperasinya usaha ini juga disesuaikan dengan kebutuhan bersama.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong pengusaha untuk menerapkan struktur dan skala upah? Kita terus mendorong agar sistem pengupahan yang berkeadilan melalui skema Struktur dan Skala Upah dapat diterapkan di perusahaan
-
Apa tujuan utama dari Kemenkop UKM dalam mendukung Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? 'PPBI salah satu organisasi hobi yang cukup tua, sudah mencapai 44 tahun. Mengelola sebuah organisasi untuk periode waktu panjang agar tetap eksis dan tumbuh bukan hal yang mudah. Ini bisa menjadi modal sosial untuk ditumbuhkembangkan, bahwa hobi bonsai bukan sekadar hobi atau karya seni, tetapi punya nilai ekonomi yang luar biasa,' ucap Teten dalam Musyawarah Nasional PPBI Ke-X 2023 dengan tema ‘Mewujudkan Jati Diri Seni Bonsai Indonesia Melalui Digitalisasi PPBI’ di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/11).
-
Kenapa Kemnaker minta TKS optimalkan peran sebagai fasilitator? 'Secara khusus, saya meminta para TKS untuk mengoptimalkan peran sebagai fasilitator guna membantu TKM Pemula dalam menyusun dan menyempaikan laporan pertanggungjawaban bantuan usaha yang telah diterima. Peran TKS sangat penting untuk mendukung agar program TKM Pemula dapat berjalan secara transparan dan akuntabel, ' ujar Titik Masudah.
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
Menurut mantan Koordinator Staf Khusus Presiden itu, harus ada skema yang besar dalam memodernisasi koperasi di Tanah Air. "Alhamdulillah OJK serta BI juga memikirkan hal yang sama, jadi dari hasil koordinasi segera akan ada komitmen karena tujuannya untuk menaikkan ekspor dan mengurangi impor supaya neraca perdagangan kita juga tetap bagus dan akhirnya Koperasi dan UMKM kita bisa Go International," tegas Teten.
Merespons hal itu, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Askopindo Frans Meroga Panggabean yang turut serta dalam pertemuan itu mengatakan perlu langkah-langkah strategis dalam pengembangan koperasi dan UMKM yang konkret dan langsung terasa kontribusinya bagi perekonomian nasional.
Frans yang juga Vice President dari Nasari Cooperative Group ini menyambut baik keseriusan pemerintah untuk menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai andalan untuk mengantisipasi perekonomian global yang masih akan melemah dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu juga belajar dari pengalaman bahwa koperasi dan UKM-lah yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia dari beberapa kali krisis multidimensi yang terjadi pada waktu-waktu yang lalu.
Frans Meroga yang mewakili generasi milenial yang aktif dalam industri koperasi mengatakan bahwa pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM mengerucut kepada 3 poin utama.
Pertama, sejatinya pelaksanaan ekonomi kerakyatan membutuhkan keberpihakan aturan agar koperasi dapat memainkan peran lebih penting dalam perekonomian nasional. RUU Perkoperasian yang baru sangat mendesak segera ditetapkan menjadi UU sehingga dapat selaras menghadapi kondisi terkini dan menambah daya saing koperasi.
"Salah satu poin terpenting yang akan dimuat dalam UU Perkoperasian yang baru nanti adalah setiap simpanan anggota di koperasi akan dilakukan penjaminan oleh pemerintah sebagaimana yang terjadi di perbankan," ujar Frans yang lulusan MBA dari University of Grenoble, Prancis ini.
Selanjutnya poin kedua adalah diperlukan sebuah program gerakan nasional untuk mengkampanyekan bahwa badan usaha koperasi adalah yang paling sesuai saat ini guna menggerakkan semua elemen masyarakat agar tercipta peningkatan kesejahteraan dan menurunkan kesenjangan sosial.
Generasi milenial pun harus dilibatkan aktif agar tertarik untuk berkoperasi karena prinsip dan nilai koperasi sangat sejalan dengan karakteristik dan preferensi generasi milenial.
Tujuan dari gerakan itu adalah koperasi harus disukai oleh generasi milenial karena memiliki nilai utama kesetaraan dan berbagi, dimana koperasi adalah kumpulan orang dengan prinsip tata kelola "One Man One Vote" dan bukan "One Share One Vote" seperti perseroan.
"Nilai-nilai seperti itu kan milenial banget dengan kebersamaan dan egaliternya," lanjut Frans yang juga Pakar Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi Milenial itu.
Poin ketiga yang mengemuka adalah program pengembangan koperasi dan UMKM dalam rangka peningkatan produktivitas untuk tujuan Go International. Desain program pengembangan pelaku operasi dan UMKM orientasi ekspor itu akan terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir bahkan sampai pada ekspor dan pemasarannya. Pengusaha UMKM yang ikut dalam program ini nantinya akan tergabung dalam kluster dan harus berbentuk koperasi.
Frans mengapresiasi positif kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki karena langsung bergerak untuk menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai andalan dalam mewujudkan Visi Indonesia Maju 2030. "Menteri tidak menunggu lama langsung bergerak dan bekerja serta mau meminta dan mendengarkan saran serta masukan agar semua bahu-membahu bekerja bersama mewujudkan Indonesia Maju,” kata Waketum Generasi Optimis Indonesia itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginisiasi merevisi UU perkoperasian untuk membangun ekosistem kelembagaan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie Setiadi dilantik sebagai Menteri Koperasi menggantikan Teten Masduki.
Baca SelengkapnyaTeten ingin agar Budi Arie bisa melindungi industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaTeten menyebut Budi Arie akan menjabat sebagai Menteri Koperasi, sementara Maman Abdurrahman akan menjadi Menteri UMKM.
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup itu berlangsung sekitar satu jam.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menyebut, generasi masa depan perlu memiliki kesadaran tentang koperasi. Sebagai bentuk pembelajaran karakter kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaTeten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya