Cara bos BTN wujudkan pondok pesantren jadi inkubator pengembangan fintech syariah
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau TBK terus mendukung pengembangan aplikasi fintech di Pondok Pesantren, salah satunya dengan penambahan fitur-fitur yang memudahkan layanan transaksi para santri.
Pada Juli tahun lalu, BTN telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) bersama Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra mengenai pengembangan fitur pada aplikasi financial technology mobile di lingkungan ponpes.
Pada tahap pertama atau soft launching bulan Januari lalu, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun/rekening, penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.
-
Mengapa Danamon Syariah jadi BPS-BIPIH untuk haji khusus? Sebagai informasi, Danamon Syariah sudah ditetapkan sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Haji (BPS-BIPIH) oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
-
Apa layanan Agen BRILink Barokah Muntilan? Sebagai Agen BRILink, Tony memberikan layanan bagi peziarah yang ingin melakukan tarik tunai dengan kartu ATM.
-
Apa yang ditawarkan BNI dalam program BNI Griya? Terlebih, BNI Griya memiliki beragam program KPR untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, mulai dari KPR BNI Griya, KPR BNI Griya Multiguna, dan BNI Griya Subsidi.
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Siapa yang dibantu oleh Bank BRI? Ketua Klaster Jambu Biji Tanwiedjie, Suyanto, mengatakan bahwa ketika memulai bertani jambu kristal masyarakat desa kerap mengandalkan Bank BRI untuk permodalan usaha.
-
Mengapa Fatayat NU mendorong literasi keuangan syariah? “Fatayat NU yang beranggotakan 10 juta perempuan muda berusia 25—45 tahun, telah aktif bergerak di berbagai bidang, termasuk keagamaan, ekonomi, dan sosial. Kami sangat menyambut baik kerja sama ini. Bagi kami, langkah ini dapat mendukung misi bersama dalam memberdayakan perempuan muda Indonesia, khususnya Sahabat Fatayat dalam meningkatkan pemahaman literasi dan inklusi keuangan Syariah di Indonesia,“ ujar Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).
Kini, pada tahap kedua atau grand launching fitur yang dimatangkan adalah fitur cash out/transaksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech (virtual account) ke akun/rekening bank BTN Syariah dan fitur e-commerce, yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di Ponpes dengan menyediakan barang/jasa diakses melalui aplikasi mobile. Layanan fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik (kartu Baitul Maal Watamwil) bagi 15.000 santri untuk bertransaksi hanya di lingkungan mereka.
"Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono.
Maryono berharap, layanan fasilitas fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. Bank BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.
Seperti yang diketahui, Yayasan Al Ashiriyyah mengayomi 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.
"Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang, dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam," kata Maryono.
Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech berbasis syariah. Oleh karena itu dia berharap, fitur dari aplikasi tersebut bisa dikembangkan, misalnya bisa melayani pembiayaan syariah karena pasarnya masih luas apalagi umat muslim di Indonesia jumlahnya sangat banyak.
"Kompetitor pengembang aplikasi fintech syariah masih sedikit, kami harap aplikasi ini tidak hanya dinikmati para santri di Nurul Iman tapi juga masyarakat luas," kata Maryono.
Pada kesempatan yang sama, Bank BTN juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa toran air sebagai tambahan bantuan sarana dan prasarana untuk Yayasan Al Ashiriyyah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaBank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono membeberkan inovasi untuk menggerakan perekonomian umat
Baca SelengkapnyaNofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaRelasi ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaEPIKS mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPotensi bisnis yang bisa digarap di ITS sangatlah besar, mulai dari penerimaan uang kuliah mahasiswa sampai KPR untuk civitas akademika ITS.
Baca SelengkapnyaKerja sama seperti ini membantu BTN dalam menjaring tenaga kerja berkualitas.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba bersih dipicu dengan perkuat pondasi bisnis oleh BTN Syariah.
Baca Selengkapnya