Cara Kemendag bantu Jokowi tingkatkan kemudahan berbisnis Indonesia

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan ease of doing business (EODB) atau kemudahan berbisnis Indonesia berada di peringkat 40 dari 189 negara di Januari 2017 mendatang. Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat 109, dan jauh tertinggal dari Singapura pada nomor 1, dan Malaysia nomor 18.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Dodi Edward mengatakan, pihaknya akan membantu Jokowi mencapai target ini. Salah satu caranya adalah membenahi waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time.

"Kami ada catatan umum di dwelling time sehingga pelaku usaha bisa lebih cepat melakukan proses perizinannya bahkan sebelum barang masuk ke Pabean," ucapnya di Jakarta, Kamis (8/9).

Menurut Dodi, saat ini pihaknya sudah menerbitkan 88 perizinan yang terdiri dari 18 perizinan ekspor dan 70 perizinan impor. Dengan mempercepat izin ini, dia berharap tingkat kemudahan berbisnis di Indonesia bisa segera meningkat.

"Kami dituntut melakukan pelayanan baik dalam dunia usaha. Ini sangat penting karena indeks yang akan meningkatkan kita punya rangking. Ada indeks yang harus ditingkatkan, dari seluruh Indikator yang ada kita perlu meningkatkan."

Menanggapi peringkat Indonesia saat ini, Menurut Dodi kemudahan berbisnis Indonesia masih lebih baik dibanding India dan Laos. Namun demikian, Indonesia masih kalah dengan Filipina.

"Ini sebelumnya Filipina masih di bawah kita. Kita Kaji bersama dalam beberapa tahun terakhir mereka mampu membaik. Tapi kita ada peningkatan dibanding 2015 yaitu masih di peringkat 120."