Cara Saudi selamatkan ekonomi hingga terapkan pajak pekerja asing
Merdeka.com - Bertahan rendahnya harga minyak dunia memukul perekonomian Arab Saudi. Defisit anggaran Saudi membengkak menjadi 366 miliar riyal atau setara dengan USD 98 miliar pada 2015. Defisit anggaran diprediksi masih terjadi tahun ini dengan nilai menjadi 299 miliar riyal.
Berbagai cara dilakukan Saudi untuk menyehatkan anggaran, salah satunya meningkatkan pinjaman luar negeri yang mencapai USD 17,5 miliar pada Oktober lalu. Selain itu, pemerintah setempat juga memangkas subsidi energi dan upah pejabat ikut dikurangi.
Namun, dalam laporan Program Perimbangan Keuangan 2020 yang diterbitkan akhir pekan lalu mengingatkan, bahwa ekonomi Saudi masih terancam ke depannya jika tidak lakukan langkah lainnya. Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah pemotongan belanja modal pemerintah mencapai 90 persen.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Apa kelemahan Arab Saudi? 'Oleh karena itu, mereka sering kesulitan saat berhadapan dengan tim yang memiliki kecepatan tinggi, yang bermain dengan strategi menunggu dan mengandalkan serangan balik, seperti yang diperlihatkan oleh Thailand,' tambahnya.
-
Siapa pemain termahal di timnas Arab Saudi? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
"Memotong pengeluaran operasional pemerintah 30 persen, memotong gaji PNS setidaknya 30 persen dan secara substansial mengurangi manfaat pensiun pemerintah," kutipan laporan keuangan seperti ditulis CNN, Kamis (29/12).
Demi menyelamatkan anggaran, pemerintah Saudi berencana mengambil beberapa kebijakan. Berikut rinciannya:
Naikkan harga BBM
Pemerintah Saudi berencana kembali akan memangkas anggaran subsidi yang selama ini diberikan ke sektor air bersih, gas dan pasokan energi lainnya. Pemerintah berharap bisa menyimpan 209 miliar riyal pada 2020 dengan mencabut subsidi secara bertahap.
"Harga akan direvisi secara berkala berdasarkan peningkatan persentase yang berhubungan dengan harga pasar internasional," kata laporan tersebut.
Keputusan ini akan membuat harga lebih mahal dan masyarakat Saudi harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengisi bensin mobil dan mendinginkan rumah mereka dengan menggunakan AC.
Pajak pekerja asing
Setelah menaikkan biaya visa bagi pengunjung atau turis, Arab Saudi pada 2017 mendatang akan menaikkan tarif pajak.
Saudi akan memperkenalkan retribusi atau pajak pekerja asing. Pajak akan dimulai 100 riyal per bulan dan meningkat sebanyak 800 riyal atau USD 213 per bulan pada 2020 mendatang.
Tak hanya itu, Saudi juga mengenakan pajak untuk produk berbahaya seperti minuman bergula dan tembakau di 2017. Kemudian di 2018, Saudi akan memperkenalkan pajak penjualan umum.
Dengan kebijakan ini, Saudi menargetkan pendapatan di luar migas mencapai 152 miliar riyal pada 2020 mendatang.
Difersivikasi ekonomi
Pemangkasan anggaran subsidi serta menaikkan pajak berisiko merusak ekonomi dan menyakiti masyarakat berpenghasilan rendah.
Oleh karena itu, pemerintah Saudi menyiapkan investasi 200 miliar riyal untuk membantu diversifikasi ekonomi atau membuka lapangan kerja lainnya. Dana ini disebut akan membantu perusahaan menjadi lebih efisien.
Selain itu, pemerintah Saudi juga memperkenalkan tunjangan perumahan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun depan. Pemerintah menganggarkan dana 70 miliar riyal untuk ini pada 2020 mendatang.
ÂÂ
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengingatkan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, supaya merealisasikan janjinya yang diucapkan pada masa kampanye.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSejumlah departemen di Kerajaan Arab Saudi harus ikat pinggang demi poryek-proyek ambisius.
Baca SelengkapnyaPertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya