Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Warung Upnormal Bertahan Hadapi Persaingan Bisnis Kuliner

Cara Warung Upnormal Bertahan Hadapi Persaingan Bisnis Kuliner Sarita Sutedja. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Potensi bisnis kuliner yang besar membuat banyak orang tertarik untuk membuka usaha di bidang ini. Potensi itu pada akhirnya menimbulkan kompetitif atau persaingan antara satu dan lainnya.

Tak heran banyak perusahaan besar dan perorangan di bidang kuliner berlomba untuk merebut pasarnya masing-masing. Berbagai cara dilakukan. Mulai dari mengedepankan produk, hingga menyajikan tempat aman dan nyaman melebihi pelayanan yang diberikan tempat lainnya.

Founder Upnormal, Sarita Sutedja mengakui peta persaingan bisnis di bidang kuliner saat ini memang cukup luar biasa. Sebab, secara potensi industri ini tumbuh pesat dan sangat potensial.

"Kalau dibilang tumbuh dan berkembang luar biasa ya kayaknya saya tak perlu sebutin. Kalau di lihat datanya potensi besar banget," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, di Upnormal Coffe Roasters, Jalan Cihampelas, Bandung, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, persaingan bisnis sebetulnya tidak hanya terjadi di industri kuliner saja. Secara garis besar, persaingan juga terjadi di beberapa sektor lain seperti bidang transportasi, dan juga penginapan.

Agar tidak kalah saing, maka dibutuhkan cara-cara lain untuk tetap bertahan di tengah ketatnya industri kuliner saat ini. Inovasi, kecepatan dan informasi menjadi kunci bagaimana bisa bersaing di sektor ini.

"Kalau bicara persaingan yang pasti yang sekarang itu yang unggul itu yang cepat. Kalau kita liat siapa yang tahu informasi lebih dulu, siapa yang bisa implementasi karena tau informasi dia yang menang," kata dia.

Menyasar Generasi Z

Sarita menyebut, persaingan industri kuliner saat ini tidak lagi melihat siapa yang mampu membuat produk itu menjadi enak. Bahkan, tidak juga bicara siapa yang mampu memberikan service pelayanan yang bagus bagi konsumen. Melainkan siapa yang bisa mengimplementasikan lebih cepat.

Dia menyarankan, pada saat sekarang ini yang paling penting adalah terus berpikir membuat rencana kerja ke depan. Bagaimana caranya kata dia, tetap relevan di masing-masing target pasar.

Untuk itu, guna menghadapi persaingan Upnormal terus bergerak dan melakukan ekspansi mencari sesuatu hal baru. Upnormal ke depan juga tidak lagi membidik generasi milenial sebagai target pasar, namun juga akan masuk ke generasi z.

"Jadi kita harus kita petani dulu mana yang harus digarap kalau sudah tau yang mana baru kita petani lagi kira-kira kita komunikasinya seperti apa. Updet seperti apa, kemudian kalau mau launching produk harus yang kayak gimana kan," jelas dia.

Di samping itu, Upnormal juga terus bergerak dalam melahirkan inovasi baru di menunya. Es kopi susu atau biasa disebut 'Eko' kini menjadi wajah baru di Warung Upnormal. Eko sendiri saat ini memiliki varian rasa lain tidak seperti kopi susu pada umumnya.

"Jadi betul-betul si eko ini bisa dilebarin lagi lah orang yang tidak suka es kopi susu di sini bisa dapet pilihan lain tetep es kopi susu tapi ada toppingnya lah. Jadi si eko itu ada yang pake keju, coklat, ada yang pake biskuit," kata dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya
Data dan Fakta Menggiurkannya Bisnis Waralaba di Indonesia
Data dan Fakta Menggiurkannya Bisnis Waralaba di Indonesia

Berdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.

Baca Selengkapnya
Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah
Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah

Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat UMKM Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
FOTO: Geliat UMKM Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Peran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.

Baca Selengkapnya
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM

"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"

Baca Selengkapnya
Mengintip Kondisi Industri Udang Indonesia dan Peluang di 2024
Mengintip Kondisi Industri Udang Indonesia dan Peluang di 2024

Dari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Kisah Jatuh Bangun Juragan Sambal Bakar: Gagal Jual Pentol, Kini Bisa Raup Rp9 Juta Tiap Hari
Kisah Jatuh Bangun Juragan Sambal Bakar: Gagal Jual Pentol, Kini Bisa Raup Rp9 Juta Tiap Hari

Manisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.

Baca Selengkapnya
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya
70  Ide Nama Usaha Cemilan Lucu, Bisa Jadi Inspirasi
70 Ide Nama Usaha Cemilan Lucu, Bisa Jadi Inspirasi

Ide nama usaha cemilan lucu ini bisa jadi referensi. Nama usaha dapat memengaruhi citra dan daya tarik bisnis.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Panjang Bisnis Pisang Bu Nanik, Kudapan Populer Bermodal Rp2 Juta
Perjalanan Panjang Bisnis Pisang Bu Nanik, Kudapan Populer Bermodal Rp2 Juta

Popularitas produk Pisang Bu Nanik, membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Manfaatkan KUR, Warung Soeka Sukses Kembangkan Usaha Jadi Bakery Favorit di Sumenep
Manfaatkan KUR, Warung Soeka Sukses Kembangkan Usaha Jadi Bakery Favorit di Sumenep

Pandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha.

Baca Selengkapnya