Cari modal program 1 juta rumah, BTN terbitkan obligasi Rp 6 T
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menerbitkan surat utang atau obligasi tahap I sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini. Hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal dalam pembangunan program satu juta rumah.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan BTN berencana untuk menerbitkan surat utang secara dua tahap senilai Rp 6 triliun dalam jangka waktu maksimal dua tahun.
"Hasil obligasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam membiayai kredit rumah subsidi dan non subsidi serta mensukseskan program 1 juta rumah," ujar dia dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (10/6).
-
Apa rencana BSI terkait UUS BTN? Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan bahwa perseroan masih terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
-
Bagaimana BP Tapera membiayai rumah susun? 'Makanya ke depan mindset untuk membiasakan masyarakat hidup di rumah vertikal itu juga jadi tantangan karena kredit KPR maupun Tapera itu juga kita gunakan untuk membiayai rumah vertikal atau rumah susun, bukan hanya rumah tapak,' bebernya.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Dimana IKN fokuskan pembangunannya di tahap 3? Groundbreaking tahap 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp10 triliun.
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
Surat utang berkelanjutan tahap I 2015 ini akan ditawarkan dalam empat seri, yaitu; Seri A dengan tenor 3 (tiga) tahun, Seri B dengan tenor 5 (lima) tahun, Seri C dengan tenor 7 (tujuh) tahun dan Seri D dengan tenor 10 (sepuluh) tahun dengan pembayaran kupon dilakukan secara triwulan dengan pembayaran pertama pada 7 Oktober 2015.
Tahap I ini akan dilakukan pada tanggal 9 - 18 Juni 2015. Pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 29 Juni dan penawaran obligasi akan dilaksanakan pada tangga 1-2 Juli. Sedangkan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 3 Juli dan pencatatan di BEI pada tanggal 8 Juli 2015.
"Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan sekaligus memperkuat struktur permodalan. Kami optimis walaupun target kredit cukup tinggi karena pasar terbuka lebar dengan program pemerintah tentang gerakan satu juta rumah, namun disisi lain likuiditas perseroan akan tetap terjaga baik," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPembentukan "BTN Fund" diharapkan dapat menciptakan permintaan, memperluas pangsa pasar dan membuka segmen baru.
Baca SelengkapnyaPihaknya menargetkan agar dapat menyalurkan pembiayaan KPR Tapera Syariah untuk 1.000 unit pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk di antaranya memperpanjang bebas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaAdanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif BTN.
Baca SelengkapnyaDengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.
Baca SelengkapnyaBank BTN terus melakukan elaborasi bisnis pembiayaan, yang sebelumnya hanya fokus pada pembiayaan rumah pertama.
Baca SelengkapnyaInsentif ini juga bakal mendorong pencapaian target pertumbuhan kredit di Bank.
Baca SelengkapnyaPenerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan diberikan secara bertahap selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBank BTN meluncurkan KPR BTN Prioritas yang mana pada produk terbaru tersebut ditujukan untuk segmen nasabah prioritas dengan nilai lebih dari Rp750 juta.
Baca Selengkapnya