Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cari tambahan modal, Bank Muamalat segera right issue dan terbitkan sukuk

Cari tambahan modal, Bank Muamalat segera right issue dan terbitkan sukuk Bank Muamalat. dream

Merdeka.com - PT Bank Muamalat Indoensia Tbk tengah menanti suntikan dana di tahun ini melalui penerbitan saham baru atau right issue serta penerbitan sukuk. Aksi korporasi tersebut telah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham terdahulu.

Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K Permana masih merahasiakan detail aksi korporasinya tersebut. Namun, dia memastikan right issue tersebut bukan lagi sebuah wacana dan akan terbit pada kuartal III tahun ini.

"Kita akan eksekusi di kuartal III ini kita akan eksekusi right issue. Untuk angkanya akan saya disclose nanti pada 18 Juli saya akan keluarkan publikasinya tapi Insyallah itu akan jadi," kata Permana saat ditemui dalam acara nontong bareng piala dunia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ditulis Minggu (8/7).

Dengan adanya righ issue tersebut, dia berharap perusahaan dapat meningkatkan rasio kecukupan modal. Selain itu, dana segar yang berhasil dihimpun tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang selama ini terhambat karena minimnya anggaran.

"Tapi ini dampaknya paling besar kan pada saat penjualan sukuk. Tadi angkanya akan ada perbaikan. Kalau angka saya belum bisa disclose. Insyallah tanggal 18 Juli. Tapi dampaknya ke CAR (capital adequacy ratio) akan ada perbaikan," ujarnya.

Saat ini, Bank Syariah pertama di Indonesia tersebut berhasil mencatatkan kenaika laba bersih di kuartal I-2018 sebesar 35,4 persen secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 16,60 miliar dari sebelumnya hanya Rp 12,27 miliar. Total aset perusahaan saat ini berada di posisi Rp 54,11 triliun, atau mengalami penurunan 12 persen dibandingkan dengan akhir 2017 yang tercatat masih Rp 61,7 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, Achmad Kusna Permana mengatakan Bank Muamalat memiliki potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah. Namun potensi tersebut belum tergali dikarenakan tidak cukupnya modal yang dimiliki.

Pihaknya butuh suntikan dana baru agar bisa melakukan ekspansi bisnis. Ia pun mengajak para investor lokal serta pemerintah untuk menanam modal di Bank Muamalat. "Menurut saya ini adalah momentum untuk bisa kalau ada lokal investor apalagi kalau bisa masuk dari pemerintah gitu ya karena momentumnya sangat tepat," kata Permana di Gedung DPR RI, Rabu (11/4).

Sejauh ini sudah ada BUMN yang menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan modal. Namun belum ada satu pun yang mengajukan diri secara terang-terangan. "Sudah ada (BUMN) yang sounding-sounding. Sudah ada pembicaraan dengan BUMN, bank maupun dengan induk juga ada. Dengan pemegang saham juga udah ada, mudah-mudahan bisa direalisasikan," ujarnya.

Permana menjelaskan, bank syariah yang merupakan anak perusahaan BUMN juga bisa masuk ke dalam penyertaan modal Bank Muamalat. "Mekanismenya bisa lewat induknya kemudian mereka masuk langsung ke right issue."

"Sekarang bisa masuk ke penguatan modal, kemudian kita bisa ekspansi. Karena bagaimanapun Bank Muamalat unik lah dibanding dengan bank syariah lain pun. Segmennya itu khas gitu ya. Jadi saya punya confident (rasa percaya diri), ketika penguatan modalnya selesai maka ekspansinya akan lebih mudah lagi."

Bank Muamalat membutuhkan sekitar Rp 4,5 Triliun untuk penguatan modal. Angka tersebut bisa saja berubah disesuaikan dengan rencana ekspansi bisnis apa saja yang akan dilakukan.

"Ya kan itu simulasinya akan menjadi dari angka Rp 4,5 T itu berapa akan dipakai ekspansi, berapa untuk pencadangan. Itu butuh agreement (persetujuan) dengan investor baru, nanti kan ditambah lagi misal apa perlu kita keluarkan sukuk, kan banyak sekali skenarionya, jadi gak stuck. Tergantung nanti model bisnis new bank kita bangun berapa. Maka ketika ketemu Investor saya minta minimum kita proyeksi 3 tahun seperti apa. Sepanjang 3 tahun butuh modal berapa tambahan, sekarang oke 4,5 T jadi rileks, normal. Tapi ekspansinya kita mau sampe CAR berapa? sampai 20 persen misalnya." (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rencana Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat Mundur, Ini Kata OJK
Rencana Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat Mundur, Ini Kata OJK

OJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.

Baca Selengkapnya
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.

Baca Selengkapnya
Respons PKB Soal Kabar Perppu MD3: Kalau Genting Bisa
Respons PKB Soal Kabar Perppu MD3: Kalau Genting Bisa

PKB menilai hal itu bisa saja terjadi jika adanya kedaruratan dan kegentingan.

Baca Selengkapnya
BSI Masih Mengkaji Rencana Terkait UUS BTN
BSI Masih Mengkaji Rencana Terkait UUS BTN

BSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tiba-Tiba Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah Tiba-Tiba Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini

Segmen UMKM merupakan salah satu fokus utama BSI di dalam pengembangan ekosistem halal.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Saham Waskita Karya Setahun Disuspensi Bursa, OJK Beri Tanggapan Begini
Saham Waskita Karya Setahun Disuspensi Bursa, OJK Beri Tanggapan Begini

Saham Waskita Karya Setahun Disuspensi Bursa, OJK Beri Tanggapan Begini

Baca Selengkapnya
Harga Sudah Disepakati, BTN Akusisi Bank Syariah di Awal 2025
Harga Sudah Disepakati, BTN Akusisi Bank Syariah di Awal 2025

Nixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.

Baca Selengkapnya
Terbitkan Sukuk Tahap I Rp3 Triliun, Bank Syariah Indonesia Tunjuk BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi
Terbitkan Sukuk Tahap I Rp3 Triliun, Bank Syariah Indonesia Tunjuk BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi

Penjaminan emisi surat utang BRIDS berhasil mencatatkan kinerja yang baik dengan menempati posisi Top 3 League Table Bloomberg untuk Penjaminan Emisi.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Merger Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II Selesai Februari 2024
Erick Thohir: Merger Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II Selesai Februari 2024

Erick melaporkan, proses merger Angkasa Pura I dan II saat ini telah tuntas setengahnya.

Baca Selengkapnya
Akuisisi BTN Siap Rampung Tahun Ini
Akuisisi BTN Siap Rampung Tahun Ini

Pembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat sejumlah proses yang harus dilalui BTN.

Baca Selengkapnya