Catat beban Rp 19,6 T, laba XL 2013 turun tajam 62,4 persen
Merdeka.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba 2013 menurun dibanding tahun sebelumnya. Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi mengatakan, tingginya beban usaha menjadi penyebab salah satu operator telekomunikasi di Indonesia ini membukukan penurunan laba tahun lalu sebesar 62,4 persen menjadi Rp 1,032 triliun.
"XL menghadapi tahun yang penuh tantangan pada 2013 karena pelemahan posisi di pasar," kata Hasnul dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (6/2).
Menurut Hasnul, beban perseroan membengkak dari Rp 16,61 triliun menjadi Rp 19,6 triliun. Di mana beban tertinggi berasal dari sisi infrastruktur yang naik 15,7 persen menjadi Rp 6,02 triliun. Sisanya berasal dari beban penyusutan Rp 5,64 triliun dan selisih kurs senilai Rp 1,03 triliun.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Dimana puncak kepadatan jalan tol? Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan di sejumlah ruas tol, seperti tol arah Jawa Timur maupun arah Merak, Polri dan Jasa Marga telah menyiapkan upaya.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Beban infrastruktur tersebut lebih banyak dihabiskan untuk investasi pada infrastruktur layanan data di mana sepanjang tahun lalu, XL menambah Node B dan BTS 2G diseluruh Indonesia. Dengan demikian, hingga Desember 2013, XL telah memiliki 15.068 Node B atau meningkat 15 persen dari tahun lalu meningkat 15 persen. Total BTS 2G dan 3G sebanyak 44.946 unit.
Meski demikian, perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 1,4 persen dibanding 2012 menjadi Rp 21,26 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh penetrasi data yang kuat dengan kenaikan pendapatan layanan data sebesar 16 persen dibandingkan tahun lalu. Pendapatan non-percakapan berkontribusi sebesar 54 persen dari total penggunaan pendapatan atau meningkat dari 50 persen.
Layanan data berkontribusi 23 persen dari total pemakaian pendapatan dibandingkan tahun lalu sebesar 20 persen. Traffic data perseroan tercatat tumbuh 142 persen dengan total pelanggan data mencapai 33 juta pelanggan atau 54 persen dari total pelanggan XL. "Layanan data menjadi layanan dengan tingkat pertumbuhan tercepat dan kunci kontributor," kata Hasnul.
Sepanjang 2013, XL telah membelanjakan Rp 7,4 triliun untuk investasi pada jaringan infrastruktur. Dana ini merupakan kombinasi dana internal dan utang perseroan. Utang perseroan sendiri selama 2013 meningkat menjadi Rp 17,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp 13,5 triliun, dan utang bersih/EBITDA meningkat dari 1,3 kali menjadi 1,9 kali.
Tahun ini, perseroan akan fokus pada strategi dalam pengembangan data. Seperti dilaporkan, XL tengah dalam proses mengakuisisi perusahaan provider telekomunikasi PT Axis Telekom Indonesia. "Setelah mendapatkan semua persetujuan untuk akuisisi dan merger, XL akan fokus pada penggabungan usaha yang lebih besar untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham, pelanggan, dan pemangku kepentingan," kata Hasnul. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau menyumbang 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini diikuti oleh peningkatan kinerja keuangan lainnya pada 2023. Laba bersih naik 521 persen, mencapai Rp1,87 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut telah mencapai 48,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024
Baca SelengkapnyaDari Januari 2023 hingga 25 Agustus 2023 kedua daerah tersebut merupakan daerah terbanyak yang menerima ganti untung.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaAdapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnya