Catatan ahli untuk Jokowi soal pemindahan Ibu Kota ke Palangka Raya
Merdeka.com - Ahli Teknik Planologi Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang ingin memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan. Yayat setuju Jokowi memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangka Raya.
Namun demikian, dia menyebut banyak pertimbangan dan aspek yang harus dimatangkan. Sebab, Jakarta selama ini menjadi daerah penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) yang cukup besar.
"Karena kontribusi Jakarta 18 persen terhadap PDB dan kontribusi sekitar Jabodetabek 25 persen terhadap PDB," ujarnya saat Seminar Nasional Pro Kontra Pemindahan Ibu Kota di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (10/8).
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
Menurutnya, dari segi tata ruang, Palangka Raya sudah sangat siap, namun untuk pembangunan infrastruktur akan dibutuhkan anggaran yang besar. Namun, jalan keluarnya pemerintah bisa menarik dan mencari investor.
"Kalimantan ini masih krisis energi, karena industri menyuplai hanya ke Jawa dan Sumatra. Semoga saja dengan pindah ke Kalimantan semakin merata," ungkapnya.
Selain itu, kota Jakarta selama ini bukan hanya sekedar Ibu Kota tapi juga kota dengan daya tarik tinggi yang membuat perekonomian terus berjalan. Ibu kota baru nantinya diharapkan bisa sama, yaitu mempunyai daya tarik sehingga perekonomian berkembang.
"Dengan kata lain, ibu kota memiliki kemampuan yang kuat menarik dan mendorong sektor ekonomi lainnya," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani sudah merapatkan hal ini di Istana Merdeka pada Selasa (12/9) .
Baca SelengkapnyaTaki berharap tentang kepindahan Ibu Kota harus dikaji secara komprehensif tidak sekadar kepentingan politik semata.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan riset pertimbangan ibu kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaDi depan investor asing, Prabowo juga menegaskan IKN proyek politis.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca SelengkapnyaAkan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya