Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Banjir, Kementerian PUPR Normalisasi Sungai di Bima

Cegah Banjir, Kementerian PUPR Normalisasi Sungai di Bima Basuki Hadimuljono. ©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana

Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan normalisasi dan pelebaran Sungai Padolo dan Melayu yang melewati Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah ini dilakukan dalam rangka mencegah terulangnya banjir besar.

"Penghijauan memang harus, tetapi dampaknya baru akan terasa 15-20 tahun yang akan datang. Kami ingin dalam waktu dekat tidak terjadi lagi banjir," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip Antara, Jakarta, Sabtu (19/1).

Menteri Basuki menjelaskan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, perubahan temperatur, cuaca, serta pola hujan cenderung durasinya lebih pendek, namun dengan intensitas yang tinggi sehingga kerap mengakibatkan banjir.

Orang lain juga bertanya?

"Normalisasi sungai dilakukan untuk peningkatan kondisi sungai dan pengendalian daya rusaknya antara lain melalui perkuatan tebing sungai, perbaikan, dan pemasangan bronjong," jelasnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy mengatakan, prioritas normalisasi sungai dilakukan pada lokasi sungai yang melewati permukiman dan persawahan, yakni Sungai Padolo dan Melayu.

Normalisasi sungai dilakukan dengan memperlebar sungai dari sekitar 8 meter menjadi 25 meter sepanjang delapan km. Selain itu dilakukan pengerukan sedimen sehingga kapasitasnya bertambah.

"Untuk normalisasi Sungai Padolo sudah dilakukan sejak 2016 dengan total anggaran Rp75 miliar. Sementara untuk selanjutnya akan dilakukan normalisasi pada Sungai Melayu dengan panjang penanganan 15 km," ujar Asdin.

Menurutnya, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6,5 miliar sambil menunggu rencana dana pinjaman sebesar Rp 235 miliar untuk keseluruhan normalisasi 15 sungai di Bima.

Asdin mengungkapkan banjir bandang yang melanda Kota Bima pada 2016 lalu disebabkan oleh berkurangnya hutan di wilayah hulu dan terjadinya penyempitan serta sedimentasi di hilir sungai akibat semakin banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai.

Selain itu, sampah juga menjadi salah satu penyebab air sungai meluap ke kota tersebut.

"Saat ini penanganan diprioritaskan pada wilayah hilir sungai, agar air yang mengalir bisa lancar menuju laut tidak meluap ke kota. Kami buatkan pelebaran alur sungai dan drainasenya yang saat ini sebagian menyempit tertutup permukiman," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani
Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani

Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan

Proyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.

Baca Selengkapnya
Cegah Aliran Air Tersumbat, BNPB Akan Ledakkan Batuan Sisa Banjir Lahar Gunung Marapi
Cegah Aliran Air Tersumbat, BNPB Akan Ledakkan Batuan Sisa Banjir Lahar Gunung Marapi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana meledakkan batuan besar sisa material Gunung Marapi pascabanjir lahar hujan pada 11 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
AHY Ajak Swasta Sediakan Air Bersih buat Warga Pesisir Jakarta
AHY Ajak Swasta Sediakan Air Bersih buat Warga Pesisir Jakarta

Keterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.

Baca Selengkapnya
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung

Jokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah

Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, BNPB Operasi Modifikasi Cuaca di Jabar dan Jateng
Antisipasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, BNPB Operasi Modifikasi Cuaca di Jabar dan Jateng

Operasi Modifikasi Cuaca ini disebutnya juga merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan BNPB.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?

Pemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam

Baca Selengkapnya
32 Km Sungai Deli Mulai Dinormalisasi, Bobby Nasution Tegaskan Tak Ada Penggusuran Warga
32 Km Sungai Deli Mulai Dinormalisasi, Bobby Nasution Tegaskan Tak Ada Penggusuran Warga

Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat di kawasan bantaran Sungai Deli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Tanggul Laut Jakarta yang Terus Ditinggikan, Tiap Dua Tahun Bertambah 20 Cm
FOTO: Potret Tanggul Laut Jakarta yang Terus Ditinggikan, Tiap Dua Tahun Bertambah 20 Cm

Penyesuaian tinggi tanggul laut Jakarta dilakukan secara rutin dua tahun sekali supaya air laut tidak meluap ke daratan ketika pasang.

Baca Selengkapnya
Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa
Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa

Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.

Baca Selengkapnya