Cegah 'digagalkan' SBY, Dahlan rahasiakan strategi majukan ASDP

Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan tak mau gembar-gembor lagi mengenai rencana kerja pengembangan perusahaan-perusahaan BUMN. Termasuk strateginya mengembangkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

Belajar dari gagalnya rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri, mantan dirut PLN ini tidak ingin rencana yang dibangun selama 6 bulan ke depan ditentang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Belum mau ngomong. Tapi dalam waktu 6 bulan ASDP jadi perusahaan kapal ferry terbesar di Asia Tenggara. Banyak rencana seperti ini, kalau ditentang nanti nggak hebat-hebat lagi," ujar Dahlan di Kantornya Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/5).

Dahlan mengklaim, langkahnya ini bertujuan agar ASDP mampu menghadapi pasar bebas ASEAN 2015. Strategi pengembangannya telah dirapatkan dengan Dirut ASDP. Dahlan memimpikan ASDP menjadi pemain inti di bisnis sektor logistik regional.

"Mudah-mudahan saya bisa membidani itu. Ada caranya, nanti-nanti 1 bulan lagi. Ini segala hal. Pokoknya  ASDP jadi perusahaan ferry terbesar di Asia Tenggara," jelasnya.

Keputusan Dahlan menutup rapat-rapat rencana pengembangan ASDP tidak lepas dari instruksi Presiden SBY melalui Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang tergambar dalam Surat Edaran Nomor SE-05/Seskab/IV/2014 kepada Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan pejabat setingkatnya.

Intinya, mencegah pembuatan kebijakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi. Presiden meminta para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah berperan aktif menjaga suasana yang kondusif di bidang sosial, politik, ekonomi dan keamanan menjelang Pilpres. Untuk itu, mereka diminta tidak lagi mengambil kebijakan yang berpotensi mengganggu kehidupan ekonomi, politik, sosial, hukum, dan keamanan.

"Kecuali dilaporkan kepada presiden dan wakil presiden."