Cegah krisis listrik, PLN butuh dana Rp 80 triliun
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memerlukan penambahan sejumlah pembangkit untuk memproduksi listrik dengan kapasitas 5.700 MW hingga pada 2022. Maka dari itu, perseroan memperkirakan kebutuhan pendanaan mencapai Rp 80 triliun.
Rencana tersebut, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RPUTL), di mana mempertimbangkan kebutuhan listrik setiap tahunnya yang terus meningkat.
Manager Senior Komunikasi dan Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, menyebutkan pertumbuhan kebutuhan listrik nasional rata-rata 8,4 persen sampai 9 persen per tahun. Kebutuhan tertinggi berada di Indonesia bagian timur hingga 15 persen tiap tahun, disusul Sumatera dan Jawa.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka berdampak pada krisis listrik di Indonesia hingga bisa menimbulkan peningkatan pengangguran karena industri tidak bergerak.
"Dalam RPUTL 2022, itu kebutuhan untuk melihat tren kebutuhan. Realisasinya kalau enggak ada tambahan pembangkit bisa krisis, pengangguran meningkat, karena pasokan tidak cukup. Sehingga, saat pelanggan ingin menambah daya tidak terlayani," ujar Bambang di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Jumat (11/4).
Dalam upaya memperluas jaringan distribusi listrik maka perusahaan setrum negara ini perlu membangun sejumlah gardu yang tentu memerlukan biaya sangat besar. "Dibutuhkan sekitar Rp 70-80 triliun sampai 2022. Itu kebutuhan dan investasi," jelasnya.
Bambang mengungkapkan kendala kelistrikan Indonesia saat ini ada dua. Pertama, kondisi geografis di mana Indonesia merupakan negara kepulauan. Kedua, ialah masalah pembiayaan. Sektor energi selama ini sulit mendapat pinjaman dari sektor perbankan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain pelanggan rumah tangga, ada empat golongan lain yang berhak menerima subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT WWF dan PLN IP pun siap mendukungnya.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca Selengkapnya