Cegah penurunan produksi, Pertamina EP terapkan teknologi EOR
Merdeka.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP menerapkan metode waterflooding yang merupakan tahapan awal sebelum memasuki pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhance Oil Recovery (EOR). Metode waterflooding ini diterapkan di beberapa lapangan sebagai upaya menahan laju penurunan produksi alamiah yang cukup tinggi hingga mencapai 25 persen per tahun.
Salah satu lapangan yang menerapkan metode ini adalah Pangkalan Susu Field, tepatnya di Struktur Gebang. "Pekerjaan waterflooding struktur Gebang mulai dilaksanakan sejak Oktober 2016 dengan melibatkan 11 Sumur untuk POFD Phase 1. Dari 11 sumur EOR, 6 sumur injeksi air dan 5 sumur produksi, beberapa di antaranya dikerjakan dengan menerapkan teknologi Hydraulic Fracturing," ujar PTH President Director PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf di Jakarta, Rabu (15/3).
Nanang menjelaskan target peningkatan produksi dari kegiatan EOR ini berdasarkan simulasi reservoir. Dia berharap peak produksi Gebang dapat tercapai di tahun 2018 sebesar 450 barel oil per day (BOPD).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Apa strategi Pertamina untuk mengurangi emisi? Pada diskusi bertema 'Ocean High Level Panel: Embodiment of Blue Economy Through a Sustainable Use of Coastal and Marine Resources to Save the Ocean Environment' di Paviliun Indonesia - COP 28, Yoki menjelaskan empat strategi dalam mengurangi emisi. Pertama, desain kapal ramah lingkungan. Saat ini PIS memiliki 19 kapal ramah lingkungan dan tiga kapal yang memenuhi standar emisi International Maritime Organization (IMO) tier tiga.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
"Sejak dilakukannya pilot project waterflood di Desember 2011 hingga September 2016, sebelum dilakukan POFD waterflood fase I di awal Oktober 2016, produksi struktur Gebang mencapai peningkatan sebesar 111 BOPD dari sebelumnya hanya 20–30 BOPD," jelasnya.
Setelah POFD waterflood fase I selesai dilakukan pada bulan Februari 2017, tercatat adanya peningkatan produksi sebesar 210 BOPD atau 189 persen dari kondisi sebelum dilakukannya POFD waterflood phase I, dan 700 persen dari kondisi sebelum dilakukan penerapan metode waterflood.
"Untuk 2017 produksi dari Struktur Gebang ditargetkan dapat dipertahankan pada kisaran 205 BOPD," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumur idle akan berkontribusi meningkatkan produksi migas nasional, caranya bisa saja PHE mengelola sendiri atau bekerja sama dengan mitra.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini memamerkan teknologi-teknologi canggih yang mereka pakai untuk mengatasi berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaRealisasi produksi minyak 1 juta barel per hari seharusnya bisa tercapai pada tahun 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPT Electronika Nusantara (Elnusa) kini berusia 54 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 Ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari.
Baca SelengkapnyaPerusahaan memiliki inisiatif strategis melalui dekarbonisasi bisnis yaitu efisiensi energi, pembangkit listrik ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMoU antara kedua badan usaha milik negara dari Indonesia dan Tiongkok meliputi berbagai kegiatan bisnis, mulai dari hulu, hilir.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca Selengkapnya