Cegah Penyebaran Virus Corona, Bank Indonesia Ajak Masyarakat Transaksi Elektronik
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengimbau masyarakat untuk memilih bertransaksi menggunakan pembayaran non-tunai guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Di sisi lain, Perry memastikan uang tunai yang beredar di tengah masyarakat saat ini telah melalui serangkaian pengecekan dan higienis.
"Kami memastikan uang-uang yang beredar itu higienis, karena kami memantau uang yang masuk ke perbankan. Tapi kami mengimbau penggunaan non-tunai supaya bisa memitigasi Covid-19," ujar dia dalam sesi teleconference, Selasa (24/3).
Guna menunjang ajakan tersebut, Bank Indonesia disebutnya telah menambah periode promosi Merchant Discount Rate (MDR) melalui pembayaran berbasis QRIS.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang diimbau oleh BRI kepada masyarakat? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Bagaimana koin bundar mencegah penipuan? Jika seorang pemegang uang yang tidak jujur tergoda untuk memotong sedikit dari ujung setiap koin, membuatnya menjadi kurang berharga, dia akan mendapat masalah. Koin bundar bisa mencegah tindakan tersebut, dibandingkan bentuk lainnya.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari transaksi mencurigakan? Demi untuk meminimalkan risiko kecurangan dan penggelapan dana, serta kesalahpahaman dengan pihak lain yang sedang bertransaksi denganmu, maka wajib hukumnya untuk mengecek kembali mutasi rekening yang dimiliki.
"Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan, asosiasi sistem pembayaran Indonesia, dan dunia industri perbankan juga sepakat memperpanjang masa berlakunya gratis MDR dari Mei jadi September 2020," tuturnya.
Uang Kertas Tidak Menyebarkan Virus Corona
Menurut konsultan paru sub infeksi RSUP Persahabatan, dr.Erlina Burhan, uang kertas tidak menyebarkan virus corona. Virus ini menyebar lewat droplet atau tetesan air ludah dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi ke orang di sekitarnya. Apalagi saat kekebalan tubuh menurun, virus akan menyerang tubuh orang yang terinfeksi.
"Tidak benar," ujar dr.Erlina Burhan, Selasa (10/3).
WHO juga mengklarifikasi kabar tersebut. WHO tidak mengatakan bahwa uang kertas menyebarkan COVID-19. Bahkan WHO tidak mengeluarkan peringatan soal kabar ini. WHO hanya menyarankan agar seseorang mencuci tangan setelah memegang uang kertas. Karena di permukaan uang kertas, bisa saja menempel bakteri atau virus.
"Kami TIDAK mengatakan bahwa uang tunai menyebarkan virus corona," kata juru bicara WHO Fadela Chaib seperti dikutip dari MarketWatch.
"WHO TIDAK mengatakan uang kertas menyebarkan COVID-19, kami juga tidak pernah mengeluarkan peringatan atau pernyataan tentang ini. Kami mengatakan Anda harus mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika akan memegang atau makan makanan. Ini adalah praktik kebersihan yang baik," tambahnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaUang tunai rupiah merupakan alat transkasi yang sah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaIndra mengatakan, kunci dari lancarnya transaksi kedua model pembayaran itu salah satunya terletak pada fitur.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaJangan sampai kata Perry, ketika melihat uang jadi 'mata ijo' alias mata duitan.
Baca SelengkapnyaApabila terdapat transaksi dari rekening dengan nama yang berbeda, maka takkan diproses dan bakal dikembalikan oleh sistem Indodax.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaJokowi secara simbolis menyerahkan 2.550.800 sertifikat tanah kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bank Indonesia soal penggunaan uang khusus Rp75.000 untuk bertransaksi.
Baca Selengkapnya