Cek Data Tingginya Inflasi Ramadan dari Tahun ke Tahun
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengakui bahwa menjaga inflasi pada level bawah menjadi tantangan pemerintah dalam jangka pendek. Terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
"Inflasi menjadi tantangan jangka pendek. Memang ada tantangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, harus kita pastikan inflasi bahan makanan dengan segala kolaborasi pemerintah pusat dan daerah sehingga inflasi hingga akhir tahun kita harapkan menuju di bawah 4 persen," kata Febrio Executive Forum Media Indonesia yang tayang secara virtual, Kamis (9/3).
Kendati demikian, pemerintah telah menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk ketahanan pangan tahun ini sebesar Rp104,2 triliun. Adapun alokasi anggaran tersebut ditujukan untuk belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp81,7 triliun dan Rp22,5 triliun untuk transfer ke daerah (TKD).
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Siapa yang memimpin pengendalian inflasi? 'Volatile food ini diperangi melalui TPIP. Nah, kebetulan tim pengendali inflasinya itu ketuanya Menko ekonomi. Wakilnya Gubernur BI.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
"Ketahanan pangan ini menjadi sangat penting, tahun ini Rp104,2 triliun," ujarnya.
Sejalan dengan paparan Febrio, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengingatkan potensi kenaikan inflasi. Hal ini merujuk pada data inflasi BPS dari tahun ke tahun yang mencatatkan kenaikan saat bulan Ramadan.
Misalnya, pada 2019 bulan Ramadan jatuh pada bulan Mei. Saat itu, tingkat inflasi sebesar 0,68 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah dan daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antar kota, dan telur ayam ras.
Kemudian, Ramadan tahun 2020 jatuh di bulan April. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,08 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasar, bahan bakar rumah tangga, pepaya dan juga rokok kretek filter.
Pada tahun 2021, bulan Ramadan bertepatan dengan bulan April. Kala itu terjadi inflasi sebesar 0,13 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, dan anggur.
Di tahun berikutnya, Ramadan tahun 2022 bertepatan dengan bulan April. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,95 persen. Tingkat inflasi tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan telur ayam ras.
Berdasarkan data-data tersebut, BPS menilai pemerintah perlu mewaspadai harga-harga selama bulan Ramadhan tahun ini. Sehingga perlu dikelola agar tidak berdampak langsung mengalami lonjakan inflasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Nana saat membuka acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon Tahun 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca SelengkapnyaSaat ini pemerintah berpandangan yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.
Baca SelengkapnyaInflasi YoY 3,00 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca SelengkapnyaMendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca Selengkapnya