Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cengkraman asing di Natuna

Cengkraman asing di Natuna Ekplorasi Minyak. shutterstock

Merdeka.com - Sengketa Natuna membuka fakta tata kelola minyak dan gas (migas) di Indonesia yang berada di bawah cengkraman negara asing. Pasalnya, wilayah yang disebut memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia tersebut banyak diduduki perusahaan asing.

Ketidakmampuan teknologi dan sumber daya manusia lokal untuk mengelola blok Natuna, disebut membuat pemerintah harus berbagi keuntungan. Tercatat beberapa perusahaan asing seperti Petronas (Malaysia), ExxonMobil (AS), Chevron (AS), Shell (Inggris-Belanda), StatOil (Norwegia), ENI (Italia), Total Indonesie (Perancis), dan China National Petroleum Corporation (China) ikut menikmati untung besar dari blok Natuna.

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Hari Purnomo mengatakan selama ini Blok Natuna memang dikuasai oleh asing lantaran Indonesia tidak memiliki tata kelola migas secara baik.

Orang lain juga bertanya?

Namun, menurutnya, kerja sama dengan pihak asing masih lebih baik dibandingkan Indonesia kehilangan hak atas wilayah tersebut. "Lebih baik banyak dikuasai asing tidak masalah ketimbang harus diambil oleh China, banyak kerugian yang harus ditanggung Indonesia nantinya," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/3).

Menurut dia, jika Indonesia sampai kehilangan Natuna, kerugiannya ialah pendapatan sektor migas akan mengalami keterpurukan. "Pertahankan, pemerintah harus cepat ambil tindakan," jelas dia.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Energi Watch, Ferdinand Hutahaen. Dikatakannya, selama Blok Natuna masih memiliki kerja sama dengan pihak asing maka Indonesia masih memiliki pendapatan dari sektor migas. Dirinya juga tidak mempermasalahkan jika Blok Natuna sebagian besar dikuasai oleh asing.

"Selama kita mendapatkan royalti ya tidak masalah, saat ini kan memang lebih banyak dieksplorasi oleh perusahaan asing, kita selalu kerja sama," ungkapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?
Pemerintah Terkesan Ngotot Ingin Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ada Apa?

Ada hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.

Baca Selengkapnya
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing

Sejumlah peneliti asing mengkritik rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia

Masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.

Baca Selengkapnya
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang

Asal memberi izin kelola tambang ke Ormas yang tidak memiliki kompetensi bisa merugikan sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?

Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas
Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas

Luhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya

Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.

Baca Selengkapnya
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget

Bahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.

Baca Selengkapnya