Cerita Aneh di Balik Layanan Cuci Pakaian Para Miliarder
Merdeka.com - Pemilik layanan jasa cuci atau dry cleaning Jeeves New York, Amerika Serikat (AS) Jerry Pozniak memiliki banyak cerita menarik selama 33 tahun kiprahnya di dunia jasa cuci. Dia membantu orang-orang kaya New York untuk membersihkan isi lemari mereka.
Mulanya Pozniak memulai usahanya dengan harga USD 35 atau kurang lebih Rp500 ribu. Kemudian saat ini harga itu telah melonjak menjadi USD 200 atau Rp2,8 juta. Kliennya yang didapati tidak hanya warga biasa melainkan selebriti kaya yang menggunakan nama samaran. Sisanya adalah miliarder.
"Semua klien kami memiliki lemari pakaian dengan harga yang fantastis," jelas Pozniak, dikutip Business Insider, Minggu (8/9).
-
Siapa yang dicuci bajunya? Azizah Salsha baru-baru ini menunjukkan kegiatan mencuci pakaian milik Pratama Arhan sendiri tanpa bantuan ART.
-
Bagaimana cara membuat ruang cuci jemur di rooftop? Tidak perlu menggunakan keseluruhan ruang di rooftop. Gunakan ruang secukupnya saja untuk aktivitas mencuci dan menjemur. Jangan lupa untuk membuat pintu pembatas agar tetap terlindung dari perubahan cuaca dan hewan liar Bagian rooftop di rumah memang paling cocok disulap menjadi ruang cuci jemur minimalis.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
Dia mengatakan, pakaian yang dicuci di sana merupakan pakaian kelas atas. Biasanya Jerry Pozniak membersihkan noda anggur merah, makanan, darah, make up dan lain-lain. Beberapa dari klien memalsukan noda tersebut karena alasan malu.
Bertahun-tahun Jerry selalu mendapati kasus dry cleaning aneh. Keanehan-keanehan klien tersebut membuat harga jasa dry cleaning milik Jerry Pozniak melonjak.
Seperti seorang anak perempuan di Hong Kong menumpahkan minuman anggur merah ke gaun pengantin Chanel seharga USD 500 ribu setara dengan Rp7,1 miliar. Jerry mengaku proses untuk membersihkannya cukup melelahkan tetapi dia berhasil menghilangkan noda tersebut.
Lalu seorang klien di Palm Beach tidak sengaja terjatuh dan melukai dirinya sendiri dalam sebuah pesta dan membawa baju yang berlumuran darah itu ke dry cleaning Jerry.
Berbeda dengan cerita di atas, kali ini ada seorang pengantin wanita yang menolak mengambil cucian gaun pengantinnya yang sudah berlalu sejak empat bulan lalu.
Klien selanjutnya menangis histeris karena noda di ketiaknya yang tidak bisa dihilangkan dari gaun mahal berbahan sutera yang di desain oleh seorang desainer mahal.
Tak hanya itu, beberapa klien berbohong tentang sumber noda tersebut seperti klien mengaku itu adalah noda es krim cokelat sedangkan itu adalah noda lain yang tidak bisa dia sebutkan.
Reporter: Chrismonica
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belajar dari diri sendiri yang menghabiskan Rp200 ribu per bulan untuk laundry baju, pria ini pilih buka usaha sendiri.
Baca SelengkapnyaPria tersebut memberikan kejutan kepada karyawannya dengan menyamar sebagai pelanggan yang ingin mencuci motornya.
Baca SelengkapnyaNanang tersadar, mengakhiri hidup bukanlah solusi terbaik menghadapi masalah yang saat ini sedang mendera.
Baca SelengkapnyaDi saku, hanya tersisa Rp700.000. Uang itu kemudian dipakai Hendra untuk menyewa satu kamar kos khusus perempuan.
Baca SelengkapnyaPekerjaan ini dijalankan di sungai-sungai termasuk di aliran Ciliwung sepanjang Buitenzorg sampai kanal Mollenvliet, Kebon Jeruk.
Baca SelengkapnyaBanyak yang tak mengetahui bahwa artis kelahiran Kabupaten Ciamis, 19 September 1990 itu pernah menjadi asisten manajer sebuah restoran.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaPada saat masih muda, Nanang pernah menjadi anak jalanan atau setelah dia lulus SMP.
Baca Selengkapnya