Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Bos BI NTB amankan peredaran uang pasca gempa

Cerita Bos BI NTB amankan peredaran uang pasca gempa Achris Sarwani. ©2018 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Achris Sarwani mengatakan salah satu hal penting yang dijaga oleh Bank Indonesia pasca gempa Lombok adalah peredaran uang di masyarakat. Meski bank tutup karena gempa, namun peredaran uang harus tetap berjalan terutama di mesin-mesin ATM yang tersebar.

"Peredaran uang di masyarakat strateginya adalah jaga uang di ATM itu cukup. Jadi kita tetap komunikasi sama bank, tolong jangan sampai ATM kosong. Itu bisa menurunkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan," ungkapnya saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, seperti ditulis Jumat (17/8).

Karena itu, komunikasi intensif dengan pihak perbankan terus dilakukan. Sehingga jika ketersediaan uang tunai di ATM mulai menipis, maka akan segera ditambah.

"Kita komunikasikan dengan perbankan, tolong kalau ada yang butuh, cepat sampaikan. Kita tidak mau ada kesan uang itu tidak ada. Jadi masyarakat ketika ambil melalui ATM, meskipun bank tutup, ada uang. Pastikan ada uang dan kami akan suplai," katanya.

Dia mengisahkan gangguan pada peredaran uang tunai dapat diatasi dengan relatif cepat. Pihaknya dan perbankan juga aktif memberikan informasi kepada masyarakat terkait pelayanan di kantor-kantor cabang perbankan yang masih dapat beroperasi.

"Hanya di awal, tanggal 5 Agustus kena gempa, 8 Agustus sudah mulai normal. Kena lagi 9. Teman-teman bank juga info, Pak hari ini kami tidak buka. Atau Pak kami buka hanya di sini, jadi layanan dari kantor yang tutup itu dipindahkan ke kantor cabang yang lain yang masih bisa beroperasi. Kami kontrol terus," ujar Achris.

Selain menjaga peredaran uang, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemda, untuk memberanikan pelaku usaha agar segera mulai menjalankan roda bisnis.

"Toko-toko kita minta mereka jangan lama-lama tutup. Nanti masyarakat mau beli makanan susah kan. Nanti merasa khawatir. Mereka kemudian buka. Sehingga uang ada, barang ada, jadi normal lagi," papar dia.

"Aktivitas bisnis. Stoknya ada. Tapi mereka tidak berani buka. Kalau terpal memang gak ada. Terpal sama selimut yang harus kita datangkan dari Surabaya dan Bali. Kalau bahan makanan ada," imbuhnya.

Bergulir kembalinya sektor perdagangan sangat penting. Peredaran uang yang berangsur-angsur normal, tidak cukup memberikan manfaat optimal tanpa ketersediaan barang di pasaran.

Peredaran uang tanpa sokongan sektor perdagangan malah dapat menyebabkan sentimen negatif baru pada psikologi masyarakat, seperti kecemasan akan ketersediaan barang, atau kecurigaan sosial, bahwa ada pelaku usaha yang sengaja menimbun barang.

"Psikologi masyarakat itu kan penting. Pernah isu air minum. Bukan tidak ada air minumnya. Hanya yang kerja memang takut masuk pabrik. Kan biasa masih dicekam gempa. Caranya air minum yang biasa operasi di Sumbawa kita suruh masuk saja. Tapi kita memang bersyukur dalam keadaan ini tidak orang yang memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga barang," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia: Perbankan Harus Tanggung Jawab terhadap Uang Rusak di Mesin ATM
Bank Indonesia: Perbankan Harus Tanggung Jawab terhadap Uang Rusak di Mesin ATM

Hal tersebut menanggapi kegaduhan di jagad media terkait ditemukannya uang mutilasi dan uang rusak dari mesin ATM.

Baca Selengkapnya
Garut & Bandung Diguncang Gempa, BRI Tanggap Salurkan Bantuan Bencana
Garut & Bandung Diguncang Gempa, BRI Tanggap Salurkan Bantuan Bencana

Bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli ini memberikan sejumlah barang berupa beras, air mineral, makanan bayi, gula, selimut.

Baca Selengkapnya
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan

Bantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Uang Logam Makin Ditinggalkan, Ditolak Hingga Dianggap Tak Laku
Uang Logam Makin Ditinggalkan, Ditolak Hingga Dianggap Tak Laku

Setiap pecahan rupiah termasuk uang logam merupakan mata uang yang menggambarkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Bantuan Tanggap Bencana, BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang
Bantuan Tanggap Bencana, BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Bantuan tanggap darurat tersebut disalurkan oleh insan BRILian.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp1,15 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran di Bali Nusra
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp1,15 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran di Bali Nusra

Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, BRI Imbau Nasabah Gunakan BRImo dan BRILink
Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, BRI Imbau Nasabah Gunakan BRImo dan BRILink

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali meletus pada Senin (4/11).

Baca Selengkapnya
Ini Lokasi ATM Pecahan Rp20 Ribu di Jakarta dan Depok
Ini Lokasi ATM Pecahan Rp20 Ribu di Jakarta dan Depok

Jelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.

Baca Selengkapnya
Uang Palsu Hingga Uang Rusak Lolos di Mesin ATM, Begini Penjelasan Bank Indonesia
Uang Palsu Hingga Uang Rusak Lolos di Mesin ATM, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo mengaku ragu kalau uang rusak tersebut diperoleh dari mesin ATM.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya