Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Dahlan Iskan soal Ribetnya Warga China Jika Ingin Keluar Negeri Usai Pandemi

Cerita Dahlan Iskan soal Ribetnya Warga China Jika Ingin Keluar Negeri Usai Pandemi Dahlan Iskan . ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan bercerita tentang penanganan pasca Covid-19 melanda di China. Negara pertama yang mengumumkan kasus positif Covid-19 ini telah berhasil melewati pandemi, namun tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Dahlan bercerita, warga China yang hendak ke luar negeri tidak bisa merencanakan perjalanannya dalam waktu dekat. Seperti pengalaman kolega Dahlan yang mengantarkan obat untuknya.

"Jadi saya ini kan harus punya obat penurun imun. Obatnya dari sana (China). Covid-19 ini kan sudah setahun, stok obat saya sudah habis. Kemudian saya hubungi teman di sana. Tapi bagaimana caranya ke Indonesia? Memang bisa. Ternyata mereka sebelum berangkat, nggak bisa hari ini niat berangkat, besok berangkat, nggak bisa," ujar Dahlan dalam diskusi virtual Jakarta CMO Club: The Life of Covid-19, Kamis (21/1).

Orang lain juga bertanya?

Usut punya usut, mereka harus menunggu sekitar 1 bulan untuk vaksinasi Covid-19. Setelahnya, mereka juga harus melaksanakan vaksinasi ke-2. "Lalu beli tiket, dan kemudian berangkat. Sampai obatnya," katanya.

Dari cerita Dahlan, China juga tengah melaksanakan vaksinasi massal terutama untuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang hendak ke luar negeri. Hal ini sudah dilakukan secara darurat sejak beberapa bulan lalu. Seluruh vaksin mulai dari Sinovac, Pfizer hingga Novavax juga digunakan dan dipercaya aman.

"Mungkin Sinovac efikasinya 65 persen, tapi lebih aman. Pfizer 95 persen tapi resikonya lebih tinggi. Semuanya oke," katanya.

Dahlan mengaku, jika dia masuk ke daftar orang yang divaksinasi, dia akan langsung menerimanya. Tidak ada alasan untuk menolak vaksinasi, apalagi status kehalalannya sudah teruji.

"Yang saya marah kalau nggak ada yang mau vaksinasi saja. Halal atau nggak di agama itu kan kalau dalam keadaan darurat itu nggak dipersoalkan lagi. Jadi yang bilang nggak halal itu memang nggak mau saja. Orang kalo nggak mau, alasannya kan banyak. Karena sableng saja, mau beda," tutup Dahlan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Perpisahan Suami yang Bekerja Jauh dari Anak Istrinya Ini Viral, Bikin Haru
Momen Perpisahan Suami yang Bekerja Jauh dari Anak Istrinya Ini Viral, Bikin Haru

Harus berpisah dari anaknya yang masih kecil, pria ini mengaku hal inilah yang menjadi patah hati terbesar seorang ayah.

Baca Selengkapnya
Serba-serbi Liburan, Motor Ngebul hingga Kecelakaan Bukan Jadi Hambatan!
Serba-serbi Liburan, Motor Ngebul hingga Kecelakaan Bukan Jadi Hambatan!

Perlu perjuangan untuk mencapai suatu tujuan, begitu juga dengan liburan.

Baca Selengkapnya
Cerita Rahmat Pemudik dari Jakarta, 15 Jam Terjebak Macet Belum Sampai Pelabuhan Merak
Cerita Rahmat Pemudik dari Jakarta, 15 Jam Terjebak Macet Belum Sampai Pelabuhan Merak

Sementara itu, Ishak pemudik asal Tangerang mengaku sudah terjebak macet selama 3 jam mulai dari Tol Cikande hingga saat ini di Tol Cilegon.

Baca Selengkapnya
Perusahaan di China Kasih Jatah Cuti Khusus untuk Karyawan yang Sedih hingga Patah Hati
Perusahaan di China Kasih Jatah Cuti Khusus untuk Karyawan yang Sedih hingga Patah Hati

Perusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.

Baca Selengkapnya
Cerita Ira Wibowo Nebeng Mobil Orang Tak Dikenal ke Chicago Karena Pesawat Dibatalkan, Was-was & Akui Jangan Ditiru
Cerita Ira Wibowo Nebeng Mobil Orang Tak Dikenal ke Chicago Karena Pesawat Dibatalkan, Was-was & Akui Jangan Ditiru

Ira Wibowo punya pengalaman menarik saat berada di luar negeri.

Baca Selengkapnya