Cerita Darmin Soal Sulitnya Menabung Hingga Lewat Kantor Pos
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan di zaman yang serba elektronik saat ini masyarakat begitu dimudahkan untuk dapat menabung di perbankan. Kondisi ini justru berbanding terbalik ketika dirinya masih di usia muda.
"Anak-anak kita sekarang jauh lebih beruntung karena nabung lebih mudah. Kalau saya dulu nabung paling dekat bisa di Kantor Pos," katanya dalam acara Aksi Pelajar Indonesia Menabung di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/5).
Darmin mengisahkan, pada masa itu perbankan sangat terbatas. Bahkan kehadirannya pun belum ada di kota-kota hingga kecamatan. Meskipun ada, letaknya hanya di daerah-daerah kabupaten saja. Sehingga, masyarakat pada masa itu, masih sulit untuk menabung.
-
Apa kesulitan awal penggunaan ATM di Indonesia? Tidak mudah membangkitkan kepercayaan nasabah pada ATM sebagai perwakilan bank dalam membantunya bertransaksi.
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
"Zaman elektronik ini akan sangat mudah pelayanan untuk mereka yang mau nabung," kata Darmin.
Oleh karena itu, dengan zaman yang serba modern saat ini, masyarakat diminta bersyukur karena dimudahkan untuk menyimpan uangnya di perbankan. Darmin mendorong agar masyarakat mulai menabung sejak dini.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah penabung di Indonesia sendiri baru mencapai 48,9 persen. Angka ini masih jauh bila dibandingkan negara-negara lain. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen dan terus bersinergi bersama kementerian lembaga untuk senantiasa mendorong tingkat penabung di Indonesia.
"Dengan upaya bersinergi, ini kita harapkan tabungan para pelajar akan menjadi meningkat. Kita harapkan semua pelajar harus punya tabungan semua. Pelajar ini jumlah besar sekali sehingga kami dengan instansi terkait akan selalu mendorong ini. Lebih agresif seluruh Indonesia supaya masyarakat punya tabungan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berpesan kepada generasi muda agar pintar dalam mengelola keuangan di tengah gempuran mudahnya mengakses keuangan.
Baca SelengkapnyaDampak positif dari kehadiran AgenBRILink ini sendiri juga dirasakan oleh masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca Selengkapnya