Cerita di balik perjuangan Jokowi bangun MRT belum banyak orang tahu
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui beberapa proyek yang berusaha dikembangkannya kerap mendapat tanggapan negatif dari banyak pihak. Dia pun bercerita mengenai rencana pembangunan jaringan transportasi publik, Mass Rapid Transit (MRT) sepanjang 15,7 kilometer, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Presiden mengungkapkan jika proyek ini salah satu yang mendapat pertentangan. Padahal, rencana pembangunan sudah direncanakan selama puluhan tahun oleh pejabat Gubernur DKI Jakarta sebelum dirinya.
Presiden Jokowi mengatakan maka dari itu dia memutuskan untuk mulai mewujudkan proyek tersebut. Masalah datang saat Jokowi meminta pertimbangan berbagai pihak sebelum memutuskan untuk mulai melaksanakan proyek MRT.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Kenapa Jokowi membangun PLBN Motaain? Bagi Jokowi, pembangunan PLBN bukan hanya buat gagah-gagahan semata, dibangun untuk menyalakan ekonomi di daerah itu, jadi syarat pembangunan berkelanjutan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Saat konsultasi publik, malah ada yang tanya aneh-aneh. Mereka tanya ke saya bagaimana kalau banjir, terowongan ambrol, itu tanggung jawab gubernur?," kenang Presiden Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3).
Presiden Jokowi pun mengaku heran dengan pertanyaan tersebut. Selain sangat teknis, Jokowi melihat pertanyaan tersebut salah alamat.
"Saya mau jawab apa? Karena itu teknis. Saya jawab bodo-bodoan saja? Itu terowongan bawah laut Inggris-Prancis tidak ambrol, subway dan metro di semua negara ada juga tidak kenapa-kenapa," tuturnya.
Meski sudah melalui banyak dialog dan konsultasi publik, Presiden Jokowi mengatakan, pertentangan terhadap proyek MRT tidak berhenti sampai di situ. Saat melakukan groundbreaking proyek MRT pada 2013 lalu, masih saja muncul aksi penolakan.
"MRT groundbreaking di HI, saya ngomong dengan ucap Bismillah proyek MRT dimulai. Di depan saya, sekitar 3 meter ada spanduk dibuka, ada yang menolak. Ini belum digali saja ditolak," ungkapnya.
Meski tetap ada penolakan, Presiden Jokowi tetap berketetapan melanjutkan proyek tersebut. "Kalau tidak berani diputuskan tidak akan dimulai," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menceritakan rencana pembangunan MRT yang sudah ada sejak 26 tahun lalu, ketika Jokowi masih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaProyek kereta bawah tanah itu bukan keputusan ekonomi yang melihat untung-rugi seperti di perusahaan.
Baca SelengkapnyaDalam pidato, Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan fakta di balik kehadiran LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tak seperti negara lain yang hanya satu daratan.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaJokowi menceritakan dirinya saat itu memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk tetap mengusut kasus korupsi, tanpa menghentikan proyek pembangunan BTS.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta para pengusaha tidak khawatir dengan gejolak politik yang terjadi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kemanfaatan pembangunan jalan bebas hambatan itu banyak dirasakan oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya