Cerita Enggar Soal Diplomasi Kopi di Balik Perjanjian Dagang Korea-Indonesia
Merdeka.com - Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati poin-poin kerja sama perdagangan bilateral Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Kesepakatan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Energi dan Industri Korea Yoo Myung Hee.
"Perjanjian tercepat yang kita selesaikan. Lima tahun terhenti memang perjanjian ini sudah dimulai dari 2012," kata Enggar, di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, di ICE BSD, Banteng, Rabu (16/10).
Dia mengaku punya cerita menarik di balik tercapainya kesepakatan tersebut. Pasalnya pembicaraan antara dirinya dan Menteri Korea terjadi di tempat yang tidak biasa, yakni di coffee shop di Osaka.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama dengan Korea? Selain itu, dalam meningkatkan kerja sama, Korea menawarkan kerja sama di beberapa sektor, yaitu digitalisasi, ekonomi hijau, dan rantai pasok,“ pungkas Jerry.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Siapa yang menandatangani MoU kerja sama? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
-
Mengapa kerjasama QRIS antara Indonesia dan Korea Selatan penting? BI menjelaskan kerjasama ini akan memungkinkan pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia bertransaksi dengan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi perjalanan dan transaksi para wisatawan serta pelaku bisnis antara kedua negara tanpa perlu melalui proses penukaran uang di tempat penukaran uang atau money changer.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, telah satu suara untuk memulai kembali IK-CEPA yang sempat terhenti.
"Sesudah itu Menteri Korea hubungi saya di Osaka waktu G20, kemudian ajak kita ngopi saja berdua. Ngopi lah kita berdua di coffee shop hotel tempat saya menginap," lanjut Enggar.
Dalam pembicaraan tersebut, poin yang menjadi fokus pihak Korea, yakni terkait perlakuan yang adil dan saling menguntungkan dalam perjanjian tersebut. Menanggapi pertanyaan tersebut, Enggar menegaskan kesanggupan Indonesia.
"Kemudian dia tanya, ini kita dua dapat instruksi nih. Sanggup tidak kita selesaikan. Saya bilang saya sanggup. Apa dia dapat perlakuan yang fair, segala macam tidak. Saya bilang mari kita tuangkan saja dalam perjanjian. Dia surprise," imbuhnya.
Tanggapan positif dari pihak Indonesia tersebut membuat Korea juga menyatakan kesediaannya untuk mempercepat penyelesaian perjanjian. "Terus saya bilang kita selesaikan November yuk. Dari saya sanggup, you sanggup tidak. Dia kaget. Dia bilang, oke kalau begitu kita salaman, salaman sudah di situ," jelas dia.
Usai pertemuan di coffee shop tersebut, keduanya kemudian menyampaikan hasil pembicaraan kepada kepala negara masing-masing.
"Dia lapor presiden (Korea), saya lapor presiden (Jokowi). Kemudian meminta persetujuan kemudian pada pool site mereka bilang saya dapat laporan dari masing-masing menteri, selesai dalam tahun ini juga," ujarnya.
Enggar mengatakan, secara keseluruhan proses penyelesaian perjanjian ditargetkan rampung pada November tahun ini. Saat ini dokumen perjanjian sedang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa dua negara, lalu memasuki tahap legal scrubbing.
"Di November nanti diharapkan bisa ditandatangani. Ini sekarang tinggal terjemahan dalam dua bahasa, Kemudian legal scrubbing, proses ratifikasi entering to force. Kita harap bisa percepat," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaYoon Suk Yeol menyampaikan selamat kepada Jokowi yang sukses menyelenggarakan KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengharapkan agar kerja sama ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImplementasi dan pengembangan kerjasama multi bidang antara Indonesia dan Kanada menjadi prioritas kedua negara
Baca SelengkapnyaWali Kota Seoul, Oh Se-Hoon menuturkan pengukuhan itu sekaligus untuk mempererat kerja sama bilateral dua negara
Baca SelengkapnyaMelalui payung kerja sama MoU tersebut, Korea berkomitmen untuk melakukan investasi industri persusuan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jerry menyampaikan soal solusi terhadap proses perizinan bahan baku industri.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana menyambut hangat Presiden Korsel dan istrinya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaATVSI beranggotakan 8 saluran TV entertainment (SCTV, Indosiar, RCTI, MNC TV, GTV, Trans TV, Trans 7, AnTV) dan 2 saluran TV berita (TV One dan Metro TV).
Baca Selengkapnya