Cerita Masyarakat Kecamatan Sayan Sambangi PLN Minta Fasilitas Listrik 24 Jam
Merdeka.com - Listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan primer hampir sebagian besar masyarakat. Ternyata, belum seluruh wilayan di Indonesia bisa menikmati setrum 24 jam.
Misalnya masyarakat Kecamatan Sayan dan Ella Hilir, Kades. Mereka bersama vamat bersama Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar menyambangi UIW PLN Kalbar untuk meminta fasilitas listrik 24 jam.
"Kami menyampaikan keinginan dari masyarakat Sayan dan Ella Hilir yang sudah lama mendambakan listrik menyala 24 jam. Tidak usah di seluruh kecamatan, tetapi di ibu kota kecamatan saja dulu karena untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa dikutip dari Antara Pontianak, Jumat (14/1).
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
Sementara itu, Camat Sayan, Herry Santoso mengatakan, saat ini ekonomi di kecamatan ini sedang menggeliat lantaran harga komoditas yang sedang bagus-bagusnya. Namun hal tersebut tidak ditunjang oleh listrik yang memadai.
"Di Sayan, listrik hanya menyala 12 jam saja, dari jam enam sore hingga jam enam pagi. Bahkan ada sejumlah desa yang sama sekali belum teraliri listrik. Kami sangat menginginkan adanya listrik 24 jam, karena kegiatan ekonomi masyarakat saat ini sedang bagus. Kami yakin kalau ada listrik di siang hari, geliat ekonomi di tempat kami akan lebih tinggi lagi," sebut dia.
Anggota DPRD Kalbar asal Melawi, Ritaudin menyebut, sejatinya pihaknya sudah mengajukan fasilitas listrik 24 jam ini pada tahun 2019. Namun hingga sekarang, harapan tersebut belum terwujud.
"Karena belum ada kemajuannya makanya sekarang kami datang lagi. Itu pun tidak muluk-muluk, hanya minta di ibukota kecamatan saja, mengingat aktivitas di sana sangat membutuhkan listrik," sebutnya.
Posisi Dekat dengan Ibu Kota Kabupaten
Apalagi, Kecamatan Sayan dan Kecamatan Ella Hilir posisinya sangat dekat dengan ibu kota kabupaten. Namun kondisi kelistrikannya lebih jelek ketimbang kecamatan lain di daerah hulu Kabupaten Melawi.
"Kecamatan lain yang di hulu malah listriknya sudah 24 jam. Tentu masyarakat Sayan dan Ella juga ingin sama dengan kecamatan lain," ucapnya.
Kedatangan rombongan Bupati Melawi itu disambut oleh Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Kalbar, Samuji. Dia mengapresiasi tuntutan tersebut. Sejatinya, kata dia, kedua kecamatan itu sudah masuk dalam perencanaan listrik 24 jam pada tahun 2024. Namun pihaknya akan berusaha agar jadwal tersebut bisa dipercepat.
"Kami akan berusaha putar otak. Akan kami diskusikan dan usulkan. Karena untuk listrik 24 jam itu artinya ada penambahan mesin. Tentu membutuhkan anggaran yang merupakan pagu dari PLN pusat, termasuk bagaimana kuota bahan bakarnya," imbuh dia.
Samuji menjelaskan, kondisi kelistrikan di Kabupaten Melawi memang belum sepenuhnya teraliri listrik. Di Melawi sendiri ada 91 desa yang belum teraliri listrik. Sementara di Kalbar ada 495 desa yang belum teraliri listrik. "Terus terang, kita bersyukur bisa melayani di Kalbar di mana luas wilayahnya lebih luas dari Pulau Jawa," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaMereka menghuni tanpa izin dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola kampung susun itu.
Baca SelengkapnyaDampak mati listrik serentak di Sumatra, warganet unggah momen-momen unik ini.
Baca SelengkapnyaPLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca Selengkapnya