Cerita masyarakat tak makan telur saat harga tembus Rp 30.000 per Kg
Merdeka.com - Operasi pasar telur ayam murah yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) langsung diserbu masyarakat. Di lokasi ini, Kementan menggelontorkan sekitar 2 ton telur dengan harga Rp 19.500 per kg.
Esti (49), masyarakat yang turut membeli telur di TTIC mengungkapkan, harga Rp 19.500 per Kg yang di banderol dalam operasi pasar ini sangat murah. Sebab, sejak seminggu terakhir harga telur yang dijual di pasar mencapai Rp 30.000 per Kg.
"Ini sudah murah banget. Terakhir kan katanya sudah sampai Rp 30.000," ujar dia di TTIC, Jakarta, Kamis (19/7).
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang dijual di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Harga ayam potong di Pasar Induk Rau berapa? Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Dia mengungkapkan, terakhir dia membeli telur sudah berada di kisaran Rp 26.000, yaitu sejak 2-3 minggu lalu. Lantaran harganya terus naik, Esti mengaku tidak lagi membeli telur.
"Telur buat masak saja di rumah. Tapi pas tahu harganya makin naik, saya enggak mau beli. Pas Rp 30.000, saya tidak mau belanja (telur)," ungkap dia.
Sementara itu, pembeli lain yaitu Laksito (42) mengungkapkan, saat harga telur naik, dirinya lebih memilih membeli bahan pangan lain sebagai pengganti telur.
"Kalau harganya Rp 30.000, mending saya beli daging, di sini harganya cuma Rp 70.000 - Rp 75.000 per Kg. Atau ayam Rp 32.000 per Kg," ungkap dia.
Dengan operasi pasar ini, Laksito berharap harga telur ayam di pasaran bisa segera turun. "Ya mudah-mudahan turun dan enggak naik-naik lagi. Kalau naik, kasihan masyarakat kecil yang sanggupnya cuma beli telur, enggak mampu beli daging," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Rabu (13/7), untuk mengecek harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaMenurut pantauan data Badan Pangan Nasional, harga telur ayam berada di level Rp28.360 per kilogram.
Baca Selengkapnya