Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita pilu desa Goa Pindul hingga mampu miliki pendapatan Rp 2 miliar

Cerita pilu desa Goa Pindul hingga mampu miliki pendapatan Rp 2 miliar Kafe BCA on the Road di Gunung Pindul. ©2018 Merdeka.com/Anggun P. Situmorang

Merdeka.com - Berwisata ke Yogyakarta belum lengkap rasanya bila belum menginjakkan kaki ke Wirawisata Goa Pindul, Desa Beriharjo. Objek wisata yang terletak di Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul ini merupakan salah satu desa wisata binaan PT Bank Central Asia (BCA).

Goa Pindul merupakan goa berair yang cukup unik. Memiliki panjang sekitar 350 meter dan lebar 5 meter, goa ini memanjakan mata pengunjung dengan berbagai ornamen yang terbentuk sendiri oleh alam serta aliran air jernih yang tenang. Setidaknya ada tiga ruangan saat menyusuri goa ini.

Ruangan pertama, ruangan remang-remang dengan cahaya matahari sedikit dan kedalaman air sekitar 4 meter. Kedua, ruangan gelap tanpa cahaya dengan kedalaman sekitar 7 meter serta ketiga ruangan terang dengan kedalaman sekitar 2 meter.

Saat pertama kali memasuki goa aroma khas air campur uap bebatuan akan menyapa pengunjung. Tidak perlu takut menyusuri goa karena pemandu yang sudah dilatih oleh BCA akan menemani sepanjang perjalanan. Pengunjung cukup duduk manis sambil menikmati suguhan alam yang indah.

Dibalik seluruh keindahannya, Goa Pindul ternyata memiliki cerita pilu. Di mana, desa ini dulunya merupakan salah satu desa tertinggal, miskin dengan tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Tanah yang cukup luas tak mampu memberikan jaminan pada masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kebangkitan perekonomian desa ini kemudian dimulai dengan kedatangan BCA untuk mengembangkan potensi alam yang ada. Tidak mudah membesarkan nama Goa Pindul, mengingat letaknya yang cukup jauh dari perkotaan Yogyakarta.

Pembinaan dan dukungan diberikan BCA dalam berbagai cara. Salah satunya memberikan pelatihan antara lain pengelolaan keuangan, pengelolaan wisata digital marketing, kepemimpinan, layanan prima, standar layanan, pengelolaan dan penyajian makanan.

Ketua Karang Tarunabakti Desa Beriharjo Yudan Hermawan mengatakan, setelah mendapat pembinaan dari BCA desa ini mampu mencapai pendapatan hingga Rp 2 miliar. Tahun pertama pembinaan pada 2012, Goa Pindul hanya memperoleh omset sebesar Rp 75 juta.

"Kita dibina kan sejak 2012, saat itu kita masih Rp 75 juta, tahun kedua Rp 350 juta, kemudian tahun berikutnya antara Rp 1 miliar hingga Rp 1 miliar lebih. Terakhir kita mencapai Rp 2 miliar," ujar Yudan dalam acara Kafe BCA on the Road di Gunung Pindul, Yogyakarta, Sabtu (22/9).

Yudan mengatakan, saat ini hasil pertanian tak lagi menjadi andalan. Salah satu sebabnya karena tanah di daerah tersebut tandus, sehingga jika kemarau panjang hasil pertanian pun minim. Berbekal pembinaan dan perbaikan infrastruktur yang diberikan BCA, desa ini terus maju dengan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera.

"Dulu masyarakat hanya mengandalkan pertanian. Padahal tanah disini kering, tandus, musim kemarau panjang sedikit kita susah cari penghasilan. Sekarang, kita punya penghasilan tetap. Masyarakat kita berdayakan. Ibu-ibu tak lagi pusing jika kemarau, mereka bisa berkreasi memasak untuk mendorong wisata kuliner," jelasnya.

Ada hal lain yang unik di desa ini. Pemuda yang dulunya pergi merantau mengadu nasib, kini kembali membangun desa dan turut serta memberi sumbangsih pengembangan wisata. Setidaknya sekitar 200 orang pemuda desa kembali dan memutuskan tinggal menetap.

"Dulu itu karena tidak punya biaya sekolah semua pergi kerja ke kota. Sekarang, mereka kembali mau membangun desa. Dan ini sangat membantu kami. Karena kami tak perlu cari SDM tapi kami punya SDM sendiri yang terampil dilatih oleh BCA," jelasnya.

Ke depan, Yudan mengatakan, desa ini akan merambah ke wisata kuliner. Ibu-ibu PKK yang berjumlah puluhan akan terus dilatih untuk mengubah hasil pertanian menjadi makanan enak dan unik yang tidak ditemukan dimanapun.

"Beberapa di antaranya, nasi merah, lombok ijo, tempe. Daun pepaya biasanya pahit, tapi disini manis. Ada resep tertentu yang tidak boleh dibocorkan. Ada terancam, terbuat dari sayuran mentah. Ada kerupuk kulit. Itu kita sediakan yang masak ibu PKK. Itu tidak dibeli tapi sekarang pakai hasil tani daerah sendiri," jelasnya.

Cerita lain Goa Pindul yang membuat pengunjung terkesan dan betah berlama-lama adalah keramahan masyarakat desa dan sikap santun ketika bertemu wisatawan. Pengunjung dipastikan tak lagi menemukan masyarakat pelit senyum dan acuh terhadap pengunjung. Selamat berwisata di Goa Pindul.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salut! Kades ini Ubah Desa Miskin Jadi Desa Wisata, Pendapatan Rp1 Miliar 'Kami Tidak Mau Miskin Terus'
Salut! Kades ini Ubah Desa Miskin Jadi Desa Wisata, Pendapatan Rp1 Miliar 'Kami Tidak Mau Miskin Terus'

Kepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono berhasil mengubah kawasan ini menjadi desa wisata.

Baca Selengkapnya
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes

Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali

Baca Selengkapnya
Dulu Viral sebagai Desa Miliarder, Ini 6 Fakta Desa Sekapuk Gresik yang Kini Dikabarkan Punya Utang Miliaran Rupiah
Dulu Viral sebagai Desa Miliarder, Ini 6 Fakta Desa Sekapuk Gresik yang Kini Dikabarkan Punya Utang Miliaran Rupiah

Dulu desa ini miliki pendapatan Bumdes capai 4 miliar/tahun, kini dikabarkan memiliki utang capai Rp 9 M lebih.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta

Warga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.

Baca Selengkapnya
Selain Rumah Mewah, Kampung di Lereng Gunung Ini Miliki Masjid Megah Senilai Rp3,6 Miliar
Selain Rumah Mewah, Kampung di Lereng Gunung Ini Miliki Masjid Megah Senilai Rp3,6 Miliar

Penampakan masjid megah senilai Rp3,6 miliar di tengah kampung jutawan. Ternyata masyarakatnya tinggal di rumah mewah.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Legenda Pulau Dedap Riau,  Berawal dari Kisah Cinta yang Berujung Durhaka dengan Ibunda
Legenda Pulau Dedap Riau, Berawal dari Kisah Cinta yang Berujung Durhaka dengan Ibunda

Seperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit

Ada seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2

Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah,  Profesi Warganya Jadi Sorotan
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan

Rumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya