Cerita sopir di Puncak Jaya, lebih pilih bensin eceran Rp 50.000/liter dibanding SPBU
Merdeka.com - Papua, provinsi ujung timur Indonesia ini menyimpan sejuta kekayaan serta keindahan alam. Kekayaan tersebut dibalut sejumlah pegunungan serta deretan perbukitan.
Sayangnya, di balik keindahan itu menyimpan bermacam polemik di dalamnya. Salah satunya alur distribusi bahan pokok yang terkendala medan curam dan adanya kelompok bersenjata.
Adalah Yoria, pria berusia 41 tahun ini berprofesi sebagai sopir mobil carteran atau sewaaan. Biasanya, dia mengakut logistik yang dipesan si empunya toko di Kabupaten Puncak Jaya.
-
Apa itu BPKB? Kebutuhan mendesak di tengah kondisi finansial yang sulit, membuat orang-orang mencari solusi pinjaman dana guna memenuhi kebutuhannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pinjaman dana dengan menggadaikan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
-
Gimana cara SPBU mencegah penyalahgunaan BBM subsidi? 'Misalnya, jika ada nelayan membeli BBM dengan jumlah yang lebih besar dari biasanya, ini masuk dalam kelompok yang perlu diperhatikan,' imbuhnya.
-
Apa yang BPH Migas cek di SPBU Batam? Harya menyampaikan bahwa kelengkapan berkas dan identitas pada Surat Rekomendasi yang dimiliki konsumen pengguna sangat penting sebagai dasar kesesuaian data.'Tahapan awal yang wajib dilakukan oleh pihak SPBU sebelum menyalurkan BBM subsidi kepada konsumen pengguna adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap data-data yang tertulis di Surat Rekomendasi,' ucapnya, Sabtu (6/7/2024).
-
Dimana SPBU di jalan tol Medan-Kisaran? Di jalur tol Medan-Kisaran terdapat beberapa SPBU yang memastikan Anda tidak kehabisan bahan bakar saat berkendara. Selain pengisian bahan bakar, beberapa SPBU juga menyediakan layanan tambahan seperti bengkel kecil dan pencucian kendaraan.
-
Kapan pengecekan stok BBM dan Elpiji? Hal ini dibuktikan dengan hasil pengecekan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Inhu di sejumlah SPBU dan agen elpiji, Rabu (31/1).
-
Apa itu KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
Hitung-hitungannya, setiap satu kilogram barang dihargai Rp 7.000. Biasanya, pesanan bisa mencapai sekitar satu ton.
"Per kilogram-nya barangnya Rp 7.000. Coba saja dihitung, kalau ada yang pesan satu ton ya bisa sekitar Rp 8 juta. Itu satu kali angkut," ungkapnya saat ditemui di Puncak Jaya, Papua, Selasa (21/11).
Untuk partai besar, kata Yoria, umumnya logistik tersebut diangkut menggunakan dua mobil. Mobil berjenis double cabin merk Ford Ranger pun siap beriringan membawa kebutuhan pangan untuk warga Puncak Jaya.
Meski terbilang mengantongi pendapatan cukup besar untuk satu kali pengangkutan, nyatanya pekerjaan itu tak luput dari risiko. Risiko datang ketika dia diharuskan mengantar aparat dari bawah ke atas, pun sebaliknya.
"Sebetulnya kalau sehari-hari ngangkut barang tak ada masalah. Masalah biasa paling jalurnya toh yang curam dan berbatu, apalagi kalau hujan. Tapi itu sudah biasa," ucap pria asli Malang tersebut.
"Tapi kalau sudah bawa anggota (TNI-Polri) itu yang ngeri. Karena memang kelompok itu (bersenjata) memang menyasar anggota. Buat nanti senjatanya diambil," ungkap Yoria.
Bahan bakar beli di pengecer seharga Rp 50.000 per liter
Untuk bahan bakar sendiri, Yoria mengaku lebih memilih membeli di pengecer. Dia rela merogoh koceknya lebih dalam untuk memperlancar pengangkutan.
"Kalau di pom (SPBU) itu kan belinya harus pakai kupon. Nah kuponnya keluar 4 hari sekali. Kelamaan nunggunya toh. Sedangkan ini barang tara (tidak) bisa ditunggu selama itu," tuturnya.
Lebih jauh, Yoria mengungkapkan satu kupon berisi jatah solar sebanyak 30 liter." Kalau premium 20 liter. Kalau motor bebek jatahnya 5 liter, motor besar 10 liter, " ucapnya.
Pengambilannya pun cukup berbelit. "Kita daftar dulu di Disperindag. Kemudian beberapa hari baru keluar kuponnya. Ya itu bisa 4 hari. Belum lagi mengantri di pom," jelasnya.
Sistem kupon tersebut sudah berlaku sejak era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode kedua.
"Ya sejak SBY era yang kedua sistem kupon itu. Kalau dulu pas sedang mahal-mahalnya, di Pertamina (SPBU) jam 3 pagi saja sudah ramai orang mengantre," ucapnya.
Kini, dia mengakui harga di SPBU sudah setara dengan di Pulau Jawa." Harga di sana (SPBU) memang sudah sama di Jawa.
"Tapi kalau menunggu seperti itu, bisa enggak makan saya," ucapnya.
"Kalau di pengecer bisa Rp 50.000 satu liter. Dari bawah (Wamena) ke atas (Puncak Jaya) bisa sekitar 15 liter lebih," rincinya.
Meski demikian, Yoria mengakui di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit sudah berubah. Kini harga Premium di pengecer sudah menyentuh angka Rp 20.000 per liter.
"Yah, lumayan juga turunnya."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaPengemudi heran BBM jenis ini untuk umum dan termasuk BBM nonubsidi sehingga tidak harus memakai kupon.
Baca SelengkapnyaWarga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaBBM Pertalite yang dibeli, dijual GP kembali secara eceran dengan harga Rp12.000 per liter.
Baca Selengkapnya