Cerita Untung dan Buntung Miliki Bitcoin
Merdeka.com - Nilai Bitcoin kembali melonjak dan diperdagangkan senilai USD 48.000. Ini imbas Tesla yang membeli mata uang kripto tersebut senilai USD 1,5 miliar. Sejumlah orang meyakini ini adalah masa depan uang, tapi berinvestasi pada mata uang virtual bukan tanpa risiko.
Bitcoin merupakan salah satu mata uang kripto terkenal di dunia. Kehadirannya menghadirkan banyak cerita, mulai dari keberhasilan hingga kisah sedih penggunannya.
Berikut cerita singkat dari beberapa perjalanan Bitcoin, seperti dikutip dari BBC pada Rabu (10/2).
-
Mengapa harga Bitcoin melonjak? Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Bagaimana adopsi teknologi mendorong harga kripto? Misalnya pengenalan DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens) atau layer 2 scaling solutions di Ethereum sering kali menarik perhatian investor. Ketika koin tertentu mendapatkan manfaat langsung dari inovasi teknologi tersebut, minat pasar terhadap koin tersebut meningkat.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Apa yang Bitcoin capai? Bitcoin terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan harga yang telah melampaui USD 93.000 per koin, sehingga kapitalisasi pasarnya kini mencapai lebih dari USD 1,77 triliun.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
1. Libur Berkat Bitcoin
Kisah ini dialami oleh konsultan teknologi, James Saye. Dia pertama kali berinvestasi dalam Bitcoin pada 2017.
"Saya saat itu gugup jika memasukkan terlalu banyak, jadi saya membeli sekitar 500 pound sterling," kata Saye.
Dia kemudian mengambilnya dalam bentuk tunai sebesar 2.500 pound sterling ketika nilainya sedang naik. Uang tersebut digunakannya untuk berlibur ke Islandia.
"Saya membeli lagi pada 2018 ketika harganya lebih rendah jadi saya masih di sana, tapi saya tidak menyesal mencairkannya (ke uang tunai)," tuturnya.
2. Koleksi Bitcoin untuk Pensiun
Pendiri Gallium Ventures, Heather Delaney, merupakan salah satu investor kripto. Dia memulainya dari 5 pound sterling, dan terus meningkatkannya secara perlahan.
"Saya melihatnya sebagai strategi jangka panjang, yang berarti pasang surut yang cepat bukanlah yang membuat saya cemas. Meskipun tanyakan kepada saya mendekati masa pensiun, maka kita melihat apa yang saya pikirkan nanti," katanya.
Delaney tidak pernah menguangkannya, tapi beberapa kali mengonversi Bitcoin ke mata uang lain karena fluktuasi pasar.
"Saya mengetahui orang-orang yang telah melakukan hal-hal menarik dengan investasi mereka, tapi bagi saya itu adalah bagian dari rencana pensiun saya," jelasnya.
3. Rentan Kejahatan Siber
Kisah tak menyenangkan ini dialami pendiri perusahaan keamanan siber 7 Elements, David Stubley.
Dompet Bitcoin milik Stubley diakses secara ilegal, dan semua uangnya ditransfer keluar. Padahal, dia bermaksud menggunakannya sebagai deposit untuk sebuah rumah.
Awalnya dia khawatir dengan laporan fluktuasi mata uang tersebut, dan memeriksa dompetnya. Namun, dia justru mengklik tautan palsu yang membawanya ke website phising yang meniru versi asli. Ini terjadi pada 2017.
Dia memiliki 84 Bitcoin, dan para penipu mentransfer 83. Nilainya saat itu sekira USD 475.000. Saat ini, Bitcoin yang dicuri itu akan bernilai 2,8 juta pound sterling.
Identitas penipu tidak dapat diidentifikasi, tapi dompetnya telah dibekukan. Sehingga penipu tidak bisa mengakses dana yang dicuri tersebut.
4. Beli Bentley
Trader independen, Javed Khan, berhasil membeli mobil Bentley dengan investasinya di Bitcoin. Perjalanan awalnya di dunia Bitcoin tidak dimulai dengan investasi, hanya untuk transfer uang karena dirasa lebih mudah.
Khan pada 2018 mengetahui harga Bitcoin naik, dan mendapatkan keuntungan. Kemudian pada 2020, dia menguangkan keuntungan Bitcoin dan membeli sebuah Bentley di Dubai, tempat dia tinggal saat ini.
"Saya mengirim video dari showroom kepada ibu saya, dan dia menangis. Dia sangat bangga," katanya.
Menurutnya, waktu terbaik untuk membeli Bitcoin adalah ketika tidak ada yang membicarakannya. Artinya, tunggu sampai kehebohan mereda.
5. Berhasil Beli Rumah
Kisah sukses lain dengan Bitcoin dialami pemilik bisnis, Daniel Crocker. Ketertarikannya muncul ketika magang di sebuah perusahaan teknologi pada 2012.
Saat itu, katanya tidak ada yang benar-benar mendengar tentang Bitcoin. Lalu dia memutuskan mencobanya.
Dia memperdagangkan miliknya pada musim panas lalu, dan mendapatkan setengah deposit untuk rumahnya. Namun Crocker tidak ingin menggantungkan masa depannya pada Bitcoin.
"Saya tahu orang-orang mendalami ini, tapi saya sudah cukup beruntung," tuturnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalangan industri kripto dalam negeri menyatakan optimis mata uang digital bitcoin semakin diminati investor ritel dan institusi.
Baca SelengkapnyaKapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen mencapai USD 2,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut mencerminkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga Bitcoin.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bitcoin berada di bawah emas (USD 17,23 triliun), Nvidia (USD 3,63 triliun), Apple (USD 3,4 triliun) dan lainnya.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut aplikasi Indodax, halving bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Pada 2024, kenaikan harga bitcoin kemungkinan bisa mencapai dua kali lipat.
Baca SelengkapnyaKripto atau Bitcoin akan lebih mudah jika di taksir pada jangka waktu panjang penurunannya dan kenaikannya itu terlihat dalam 4 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaHarganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga BTC turut mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menjadi USD 1,45 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan pasar kripto di Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di sektor keuangan digital di masa depan.
Baca SelengkapnyaPara investor atau trader disarankan untuk melakukan investasi secara disiplin dan rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging (DCA).
Baca Selengkapnya