Cerita warga Duren Sawit olah sampahnya hingga jadi jersey bola
Merdeka.com - Sampah bagi sebagian orang dianggap sebagai sekumpulan kotoran tak bernilai. Kesan bau, kotor dan berdebu juga tak lepas dari kata sampah.
Akan tetapi, hal itu tak berlaku bagi Bank Sampah RW 3 Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur. Bagi Bank Sampah itu, sampah justru memiliki nilai ekonomi yang sangat besar.
Saat merdeka.com datang berkunjung, terlihat dua laki-laki paruh baya tengah sibuk memilah dan meratakan sampah-sampah yang terkumpul dari hasil beberapa nasabah yang menjual sampahnya. Nantinya setelah dipilah, sampah berupa botol plastik dan gelas air mineral akan digiling yang kemudian dijual kepada pengepul utama.
-
Dimana sampah plastik diolah di Bandung? Berlokasi di Jalan Dago Pojok No 112, Dago, komunitas ini menggagas pengolahan sampah plastik menjadi karya seni wayang.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Sampah plastik apa yang diolah di Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Penasihat sekaligus Pendiri Bank Sampah, Prakoso, mengatakan jika sampah yang dijual ke pengepul utama nantinya akan diekspor ke beberapa negara. Dia menyebut hasil botol plastik air mineral yang telah digiling akan didaur ulang untuk pembuatan jersey sepak bola atau kostum basket.
"Kita jualnya ke pengepul utama, nanti hasil gilingan ini akan di ekspor lagi ke beberapa negara di Asia. Nah itu mereka manfaatkan untuk bikin jersey sama kostum basket," ujar Prakoso kepada merdeka.com di Duren Sawit, Jakarta, Rabu (9/12).
Prakoso menyayangkan masyarakat maupun pemerintah yang tidak bisa memanfaatkan melimpahnya sampah plastik yang bisa di daur ulang. Menurutnya, keuntungan yang didapat akan lebih besar, jika hasil gilingan bisa digunakan untuk pembuatan jersey di dalam negeri.
"Kita ini harusnya bisa manfaatin gilingan sampah plastik buat didaur ulang jadi jersey untuk sepak bola sama basket. Jadi bakalan bermanfaat banget kan," jelasnya.
Prakoso sendiri bersyukur dia bersama masyarakat dan pemerintah sudah melakukan hal positif untuk mengurangi jumlah sampah di TPA Bantargebang. "Kita yang jelas sudah melakukan yang terbaik untuk lingkungan, kita juga sudah bantu pemerintah mengurangi jumlah sampah di Bantargebang," tegasnya.
Untuk diketahui, dua apparel raksasa, Nike asal Amerika Serikat dan Adidas dari Jerman menggunakan daur ulang botol plastik untuk digunakan dalam jersey sepak bola di ajang Piala Dunia pada 2010 silam. Penggunaan daur ulang plastik hingga saat ini masih digunakan oleh dua apparel raksasa tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaPengolahan limpah alat kampanye itu dilakukan berdasarkan jenisnya. Untuk bambu dan kayu akan didaur ulang menjadi kompos.
Baca SelengkapnyaPragaan busana ini juga dijadikan kampanye agar warga makin mencintai lingkungan
Baca SelengkapnyaSetelah adanya kegiatan ini, warga setempat tidak lagi khawatir soal penumpukkan sampah.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaSelama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini awalnya iseng memanfaatkan sampah plastik di indekosnya. Kini hasil kerajinannya laku di pasar mancanegara.
Baca Selengkapnya