Cetak Lulusan Bedaya Saing Global, Esa Unggul Gandeng 3 Universitas China
Merdeka.com - Pendidikan dewasa ini menuntut agar lulusannya bisa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing secara global. Dalam menghadapi globalisasi, perguruan tinggi didorong untuk melakukan program internasional guna meningkatkan kompetensi dan daya saing bangsa, tak terkecuali Universitas Esa Unggul.
Dalam menghadapi tantangan global, Universitas Esa Unggul membuka International Program dan bekerja sama dengan tiga universitas di China.
"Universitas Esa Unggul berkomitmen membangun pendidikan yang bertaraf internasional dan bekerja sama dengan universitas dari berbagai negara yang sudah maju, salah satunya di China," ujar Direktur Universitas Esa Unggul International Program, Fransiskus Adikara dalam keterangan tertulis, Rabu (6/2).
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Apa yang ditawarkan kepada universitas? Bareskrim Polri mengimbau kepada seluruh Universitas di Indonesia agar tidak mudah tergiur dengan program magang yang ditawarkan oleh pihak luar.
-
Siapa saja yang kuliah di Universitas Terbuka? Tercatat, UT memiliki lebih dari 551,005 mahasiswa yang tersebar di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Bagaimana cara kuliah di Universitas Terbuka? Nah, jika kamu tertarik untuk kuliah di kampus yang punya slogan Menjangkau yang Tidak Terjangkau, bisa langsung daftar di sini.
-
Apa sistem pembelajaran di Universitas Terbuka? Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, biaya terjangkau dan fleksibilitas waktu kuliah, Universitas Terbuka (UT) menjadi perguruan tinggi yang diminati Gen Z maupun mereka yang ingin berkuliah sembari bekerja.
Menurut Frans, pihaknya memilih bekerja sama dengan universitas di China, mengingat China merupakan leading country dalam bidang IT (information technology). Apalagi, Universitas Esa Unggul memiliki Prodi (program studi) Teknik Informatika terakreditasi A. "Diharapkan, lulusan dari Joint Degree program studi Teknik Informatika yang berkerja sama dengan NXU, China mampu bersaing secara global," tandas Frans.
Frans menegaskan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan tiga universitas terkemuka di China, yakni Jiangsu Second Normal University (JSNU), China untuk jurusan Communication and Visual Design, Nanjing Xiao Zhuang University (NXU), untuk jurusan Informatics Engineering, dan North China Electric Power University (NCEPU) untuk jurusan Industrial Engineering.
Bahkan, salah satu Universitas mitra yaitu Nanjing Xiao Zhuang University (NXU) telah membuka kantor perwakilan di kampus Esa Unggul. "Ini menunjukkan keseriusan kami dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa/I Esa Unggul International Program," jelas Frans.
Seperti diketahui, pada saat ini China merupakan lokomotif dunia dan diprediksi akan menjadi negara adidaya baru menggantikan Rusia, Eropa dan Amerika Serikat. Jadi, dengan menggandeng China sebagai mitra di bidang pendidikan, diharapkan, kemampuan dan ketrampilan lulusan dari Universitas Esa Unggul International Program juga bisa merajai dunia internasional di kemudian hari. Selain itu, biaya kuliah dan biaya hidup di China terbilang lebih murah dibandingkan negara-negara di Eropa, Australia, ataupun Amerika.
Untuk menyiapkan lulusan yang mampu bersaing secara global, Universitas Esa Unggul International Program menyiapkan 3 program, yaitu Joint Degree di mana mahasiswa dapat mengikuti kuliah dengan jurusan yang sama selama 2 tahun di Universitas Esa Unggul dan 2 tahun di China, Double Degree, di mana mahasiswa mendapatkan gelar sarjana dari dua jurusan yang berbeda di 2 universitas, baik dari Universitas Esa Unggul maupun universitas mitra Esa Unggul di China, contohnya mahasiswa bisa mengambil jurusan teknik industry di Universitas Esa Unggul, lalu mengambil jurusan teknik Mesin di universitas yang bermintra dengan Esa Unggul di Tiongkok.
Selain itu, ada juga International Class atau Regular Plus dimana mahasiswa dapat mengikuti kuliah di Esa Unggul dengan bahasa pengantar utama Bahasa Inggris.
"Mahasiswa di International Class memiliki kesempatan untuk merasakan atmosfer internasional dengan mengikuti pertukaran pelajar, internship di luar negeri dan kegiatan camp yang diadakan oleh partner universitas di luar negeri. Intinya, kuliah di dalam negeri tapi rasa luar negeri," ujar Frans.
Selain itu, untuk ketiga program tersebut, mahasiswa/I Program internasional akan diberikan pembekalan bahasa seperti kelas Bahasa Mandarin selama 4 semester dan English Club. Sehingga, ketika lulus mahasiswa diharapkan dapat menguasai 3 bahasa dan dapat bersaing di manca negera. Selain dengan Tiongkok, Kampus Internasional Universitas Esa Unggul juga menggalang kerjasama dengan Jepang, Korea dan negara- negara ASEAN.
Frans optimis, dengan diadakannya International Program, lulusan Universitas Esa Unggul akan memiliki wawasan international dan dapat belajar dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia saat ini. Dengan demikian, lulusan Esa Unggul akan mampu bersaing dengan lulusan dari luar negeri. "Kapasitas mereka akan semakin meningkat dan bisa mengharumkan nama bangsa," kata dia.
Bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk bergabung dengan Universitas Esa Unggul International Program, Frans Menyebutkan, dapat mendaftar langsung ke Kampus Universitas Esa Unggul di Kawasan Kelapa Dua, Gading Serpong maupun dapat mendaftar secara online di situs Universitas Esa Unggul. "Kami sedang ada promosi potongan uang pangkal sebesar Rp 10 Juta hingga akhir bulan Januari 2019 dan juga potongan uang pangkal 100 persen," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesuksesan kini tidak lagi hanya bergantung pada keterampilan individu.
Baca SelengkapnyaChina adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, salah satunya China.
Baca SelengkapnyaDiskusi yang hangat dan interaktif ini menunjukkan antusiasme generasi muda dalam memahami dinamika industri media global.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program studi PJJ Teknik Informatika ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Baca SelengkapnyaSektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi ekonomi China.
Baca SelengkapnyaAda yang lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia
Baca SelengkapnyaUniversitas Terbuka Siap Bangun Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Baca SelengkapnyaONE APP nantinya bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para calon penerima Beasiswa BPI dan membantu dosen menemukan universitas punya kualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri, Ratih Sukma mengatakan pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUniversitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan 8 universitas ternama di Malaysia lainnya membuka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi yang berlokasi di PIK2.
Baca SelengkapnyaZTE Corporation melakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk kerja sama bangun ekosistem digital di Indonesia.
Baca Selengkapnya