Cetak pekerja terampil, Kemenperin gandeng 117 perusahaan & 389 SMK
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian menggandeng 117 perusahaan membuat program vokasi industri. Program ini juga melibatkan 389 sekolah menengah kejuruan di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Program tersebut bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan dunia usaha saat ini. Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan lulusan SMK agar setelah rampung sekolah sudah siap bekerja.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini persaingan global semakin meningkat. Jika kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak turut ditingkatkan, maka masyarakat Indonesia akan tertinggal dalam menghadapi tantangan tersebut.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Kenapa Pemprov Kaltim fokus di SDM berdaya saing? Di antaranya seperti mewujudkan SDM berdaya saing dengan sasaran meningkatnya pemerataan taraf pendidikan masyarakat. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Menurunnya tingkat pengangguran dan meningkatnya daya saing perempuan.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim meningkatkan daya saing SDM? Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim ini sejalan dengan amanat dari Pemerintah Pusat. Pihaknya bersama dewan pendidikan bersinergi tidak hanya dari unsur Pemerintah Provinsi tetapi juga dari akademisi.Kemudian pihaknya juga mencoba menyusun sebuah grand design untuk menyiapkan SDM Kaltim yang bersiap menghadapi situasi dan Kondisi yang akan datang, terutama di penguatan kegiatan Vokasi (Pendidikan Vokasi). Ia menegaskan, bagaimana revitalisasi untuk pendidikan vokasi di Kaltim itu akan dirumuskan didalam grand design dengan berbasis kawasan, geospasial dan geo ekonomi dengan harapan ini akan terhubung dengan transformasi ekonomi.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
"Peningkatan kualitas SDM menjadi kunci sukses untuk bisa bersaing memenangkan kompetisi," Kata Airlangga di Jakarta, Rabu (26/4).
Airlangga juga mengatakan, sektor industri membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, tidak saja dari keilmuan, tetapi lebih diutamakan penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja. Dengan demikian, program pendidikan vokasi industri (link and match industry) dengan SMK diharapkan dapat memasok kebutuhan SDM berkualitas bagi industri.
Kemenperin menargetkan program vokasi industri dapat menyasar 1.775 SMK yang terdiri dari 845.000 siswa, dan akan dikerjasamakan dengan 355 perusahaan sampai tahun 2019. Untuk itu, selanjutnya akan diluncurkan secara bertahap program serupa, yakni di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, serta di Sumatera dan wilayah Indonesia lainnya.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, sebelumnya Kemenperin juga telah meluncurkan program pendidikan vokasi industri tahap pertama yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 di Mojokerto, Jawa Timur.
"Pada tahap pertama itu, kami melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industry antara SMK dengan perusahaan," kata Sigit.
Progam ini melibatkan sebanyak 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industry antara SMK dengan perusahaan.
Sigit mengaku, antusiasme siswa-siswi di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta cukup besar dengan program vokasi industri dari Kemenperin tersebut. "Kita dapat melihat melihat keikutsertaan jumlah SMK yang besar 389 dan dari industri sebesar 117 dg berbagai cabang industri. Hal ini meningkat lebih dari dua kalinya di mana di jatim diikuti oleh 50 industri dan 230 SMK."
Program vokasi industri ini memang membekali siswa-siswi agar lulus sekolah siap kerja. Namun tidak serta merta menjamin siswa-siswi lulus sekolah langsung dapat bekerja atau diterima di perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Kemenperin dalam program vokasi industri. "Kami tidak menjamin langsung kerja, tapi lulusan dengan program ini akan bersertifikat dengan kompetensi tertentu yang diinginkan oleh sektor industri."
Sigit menyebutkan, sebanyak 117 perusahaan yang digandeng dalam program vokasi industri ini di antaranya adalah PT Apac Inti Corpora, PT Kubota Indonesia, PT Hartono Istana Teknologi, PT Phapros Tbk, dan PT Kawasan Industri Kendal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ssaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.
Baca Selengkapnya"Kalau income per bulan USD 10.000 atau Rp150 juta per tahun, berarti minimum income kita itu sekitar Rp10 juta per bulan," kata Menko Airlangga.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaBonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaSelama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
Baca Selengkapnya