Cetak rekor, laba Chandra Asri naik 1.043 persen jadi USD 300 juta
Merdeka.com - Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) mencetak rekor laba bersih sebesar USD 300,1 juta sepanjang 2016. Angka laba ini melonjak 1.043 persen atau USD 273,8 juta dibanding laba 2015 yang hanya 26,3 juta.
Pendapatan bersih perusahaan di 2016 tercatat USD 1.930,3 juta atau naik 40 persen dibanding 2015 yang hanya USD 1.377,6 juta.
Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi menjelaskan, melonjaknya pendapatan didorong penjualan produk yang lebih tinggi sebesar 64 persen dari 1.233KT menjadi 2.024KT dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi pasca ekspansi Cracker yang rampung pada akhir 2015.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Kapan Jasa Raharja mencatatkan laba bersih? Jasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
Selain itu, laba kotor perseroan meningkat 239 persen menjadi USD 494,3 juta dibanding USD 145,7 di 2015 silam. Hasilnya, margin laba kotor melonjak menjadi 25,6 persen dari 10,6 persn secara tahunan.
"Hal ini mencerminkan margin petrokimia yang kuat, utilisasi pabrik yang lebih baik dan optimalisasi portofolio produk," ucap Suryandi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/3).
Demikian pula, EBITDA 2016 meningkat secara signifikan menjadi USD 509,5 juta dari USD 154.8 juta di 2015.
Ke depan, Suryandi mengatakan akan melanjutkan strateginya untuk lebih terintegrasi ke hilir dan ekspansi untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang terus meningkat. "Kami memperkirakan ekspansi kapasitas Butadiene dari 100KTA menjadi 137KTA selesai di 2018."
Selanjutnya, PT Synthetic Rubber Indonesia, sebuah perusahaan patungan antara CAP dan Michelin akan menyelesaikan pembangunan pabrik SSBR dengan kapasitas 120KTA di 2018.
Selain itu, untuk lebih terintegrasi ke hilir terhadap kelebihan produksi ethylene dan meningkatkan pangsa pasar, pihaknya telah menandatangani perjanjian lisensi dengan Univation pada 13 September 2016 untuk pabrik LLDPE sebesar 400KTA.
Pada 21 Desember 2016, CAP memberikan pekerjaan Front-End Engineering Design (FEED) package kepada Toyo Engineering Japan dan keputusan investasi akhir diharapkan diperoleh pada kuartal ketiga 2017, dengan targetstart-up di kuartal pertama 2020.
Proyek ekspansi tersebut akan memperluas jejak langkah petrokimia Perseroan di Indonesia, yang mendasari visi Perseroan untuk menjadi "Perusahaan Petrokimia Terkemuka dan Pilihan di Indonesia".
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan pada 2022 sebesar Rp3,23 triliun atau 285 persen dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,13 triliun.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaWaktu bersamaan, pendapatan perseroan melonjak 67 persen secara tahunan atau year on year (yoy), mencapai USD 123,5 juta.
Baca Selengkapnya