Chairul Tanjung kunci transisi kebijakan ekonomi SBY ke Jokowi
Merdeka.com - Pengamat Ekonomi dan Energi Hendrajit meyakini proses transisi pemerintahan seusai pemilu terutama dipengaruhi penyesuaian kebijakan ekonomi. Oleh sebab itu, peran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung sangat vital.
CT, demikian sapaan menko, diyakini menjaga kepentingan Susilo Bambang Yudhoyono supaya diteruskan walau pemerintah di bawah kendali Joko Widodo. Hendrajit melihat, bos Trans Corpora itu merupakan pemain belakang layar penting dalam arsitektur ekonomi Indonesia 10 tahun terakhir.
Karenanya, Hendrajit tak kaget kalau CT akan ditunjuk menggantikan Jero Wacik yang kemarin mundur dari posisi menteri ESDM lantaran tersangkut kasus pemerasan dan rapat fiktif.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Menteri Perdagangan yang dikabarkan akan kembali menjabat di kabinet Prabowo-Gibran? Di antara sejumlah nama menteri yang kini menjabat, terdapat kabar bahwa beberapa di antaranya akan kembali mendapatkan posisi dalam kabinet yang akan datang. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang dikabarkan akan kembali menduduki kursi Menteri Koordinator Perekonomian, yang saat ini dipegang oleh Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang siap menjadi cawapres Ganjar? “Iya, saya mendukung Mas Ganjar, tapi kan kita tunggu tugas apa untuk saya,“ tegas Andika usai menjadi pembicara dalam PKKMB RAJA Brawijaya 2023 di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (14/8). Andika Perkasa mengaku siap dengan posisi apapun yang diberikan oleh Ganjar Pranowo. Termasuk calon wakil presiden (Cawapres) seperti banyak menjadi pembicaraan selama ini. “Saya menunggu tugasnya, (Cawapres) siap. Apa saja siap,“ tegasnya.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
"Ini mau menunjukkan bahwa dalam konteks transisi ini SBY dalam bacaan saya, dilihat ini sebagai posisi darurat perang. Ini menggambarkan CT memang elemen penting dari transisi ini," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (6/9).
Hendrajit mengaku tidak perlu terkejut jika nantinya si anak singkong masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-JK. CT berhasil menjalankan peran sebagai teknokrat perekonomian profesional sejak lama, sehingga mudah dipercayai rezim pemerintahan baru.
"Jadi enggak usah kaget, kalau dia nanti jadi menteri di kabinet Jokowi-JK, seperti juga kuntoro mangkusubroto atau beberapa pemain kunci lain," kata peneliti Global Future Institut ini.
Dalam diskusi yang sama, anggota komisi VII DPR, Satya W. Yudha mengungkapkan kehadiran Chairul Tanjung diperlukan untuk menentukan asumsi makro dalam tubuh APBN tahun anggaran 2015. Sebab, masa pemerintahan SBY tinggal 1,5 bulan lagi, sedangkan RAPBN harus diketok pada akhir September ini.
"Sehingga kehadiran CT kita perlukan untuk menentukan asumsi makro besok senin di DPR supaya pembahasan APBN yang harus diketok pada September akhir ini tidak meleset," kata Satya.
Dan, diakui oleh politisi Golkar ini bahwa CT memang cocok menjabat sebagai menteri ESDM sementara dibanding tokoh lain. Kendati demikian, Satya berharap fokus menko kalau memang ditunjuk jadi Plt Menteri ESDM, tetap pada penyelesaian RAPBN 2015.
"Memang dari seluruh menteri hanya dia yang paling cocok (jadi menteri ESDM sementara)," kata Satya. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaChatib mengaku belum menerima tawaran masuk dalam bursa Menteri Keuangan pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSudaryono akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sore ini sekira 15.00 di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaDirektur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya berpandangan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju bisa dipertimbangkan menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeluang reshuffle terbuka usai Jokowi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 105 P.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin merespons kabar Jokowi melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaOptimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merespons kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSudaryono memutuskan tidak maju Pilkada Jateng usai dilantik sebagai Wamentan
Baca SelengkapnyaPelantikan para wakil menteri akan dilakukan di Istana Negara Jakarta, Kamis (18/7) pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMasih banyak nama yang lebih kompeten daripada Tommy Djiwandono untuk menggantikan Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya