Chairul Tanjung Tambah Kepemilikan Saham di Garuda Indonesia jadi 28,26 Persen
Merdeka.com - PT Trans Airways, perusahaan terafiliasi dengan kelompok usaha grup CT milik Chairul Tanjung menambah kepemilikan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebesar 635,73 juta saham.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (16/5), manajemen PT Garuda Indonesia menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham dari salah satu pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk.
Adapun Finegold Resources Ltd telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam PT Garuda Indonesia Tbk kepada PT Trans Airways dengan jumlah keseluruhan 635.739.990 atau 635,73 juta saham.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Kapan Yenny Wahid menjadi komisaris Garuda Indonesia? Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
PT Trans Airways membeli saham GIAA milik Finegold Resources Ltd dengan harga Rp 499 per saham. Total nilai pembelian saham senilai Rp 317,23 miliar pada 6 Mei 2021.
“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur Utama PT Trans Airways, Warnedy.
Harga pembelian saham GIAA itu lebih tinggi dari penutupan perdagangan pada 5 Mei 2021 sebesar Rp 326 per saham dan 6 Mei 2021 sebesar Rp 324 per saham.
Setelah transaksi itu, PT Trans Airways memiliki 7.316.798.262 saham GIAA atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Sebelum transaksi, Trans Airways mengenggam 6.681.058.272 saham atau setara 25,81 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham Garuda Indonesia per 31 Maret 2021 antara lain Pemerintah Indonesia sebesar 60,54 persen, PT Trans Airways sebesar 25,80 persen, masyarakat dengan kepemilikan di bawah lima persen sebesar 13,66 persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaSelain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaGlenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaSaat ini, skema peleburan maskapai penerbangan masih akan terus dibahas dan menunggu beberapa masukan.
Baca SelengkapnyaSetelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.
Baca SelengkapnyaPeningkatan laba ini ditopang oleh pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp4,4 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya