Chatib Basri Beberkan 3 Hal yang Mempengaruhi Kurs Rupiah
Merdeka.com - Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini penuh ketidakpastian, salah satunya nilai tukar Rupiah yang melemah dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, ada 3 hal yang bisa membuat performa rupiah berubah sewaktu-waktu.
"Rupiah bergantung pada tiga hal. Pertama, bagaimana keputusan The Fed naikkan atau pertahankan suku bunga, kedua bagaimana harga minyak dan terakhir yaitu bagaimana dampak trade war," jelas Chatib di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (14/3).
Dia menjelaskan, jika salah satu atau bahkan ketiga faktor tersebut bergejolak, maka performa rupiah juga bisa berubah drastis. Namun bukan berarti ketiga faktor tersebut selalu berdampak negatif bagi rupiah.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana nilai tukar mata uang ditentukan? Mata uang asing atau luar negeri selalu diperdagangkan berpasangan. Perdagangan ini menempatkan harga pada satu mata uang relatif terhadap yang lain, dan harga itu disebut nilai tukar.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana mata uang menentukan nilai? Setiap mata uang memiliki nilai nominal yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang mengeluarkannya.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
Chatib pun kemudian memberikan contoh kasus dari salah satu dari 3 faktor tersebut, contohnya kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Menurutnya, awal mula kenaikan suku bunga di AS disebabkan karena tingkat pengangguran yang menurun, dan kondisi ini pun membuat perusahaan kesulitan mencari pekerja sebab para pekerja akan meminta upah yang lebih tinggi. Dan naiknya tingkat upah tersebut akhirnya akan berdampak pada harga barang. Pada akhirnya, inflasi di AS pun naik.
"Karena itu lah The Fed menaikkan 4 kali 25 bps. Dengan alasan tingkat pengangguran menurun, ini akan membuat tingkat upah tinggi, dan juga membuat harga barang mahal sehingga inflasi naik," jelasnya.
"Implikasinya bisa dilihat dalam waktu satu bulan, rupiah bisa menguat dari Rp 15.250 ke sekitar Rp 14.000-an atau bahkan sempat ke Rp 13.900. Pesan apa yang bisa kita perolah? Penguatan rupiah akan terjadi pada tahun ini karena kemungkinan Fed cuma akan naikkan satu kali atau bahkan akan menghentikan kenaikkan tahun ini," tandasnya.
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya