Chatib Basri pastikan banjir Jakarta akan pengaruhi inflasi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri membenarkan prediksi beberapa pihak, bahwa harga pangan akan meroket bulan ini akibat beberapa peristiwa bencana alam. Imbasnya inflasi bisa melonjak, meski besarannya belum bisa diketahui pekan ini.
Salah satu yang bisa menjadi faktor pengerek inflasi adalah banjir di Jakarta. Sebab, pergerakan barang dan jasa di seputar Ibu Kota rentan mempengaruhi indeks harga konsumen nasional.
"Banjir bisa berpengaruh, tapi kita lihat seberapa besar. Saya enggak bisa bilang (besarannya) karena banjirnya baru mulai," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/1).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
Chatib mengatakan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data pergerakan harga. Pekan depan proyeksi inflasi Januari sudah bisa dipastikan. "Setelah tanggal 20 (Januari) nanti nanti angka keluar".
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan inflasi inti (core inflation) dalam kondisi agak ketat. Ada peluang indeks harga konsumen di awal tahun melampaui 5,1 persen, target bank sentral.
"Saya lebih cenderung bahwa kita akan dalam kondisi yang sama, agak ketat di ekonomi. Ancaman inflasi masih perlu diwaspadai," kata Agus.
Menanggapi sinyalemen gubernur BI kemarin, Chatib mengakui bahwa ada banyak faktor yang menunjukkan tanda-tanda inflasi melonjak awal 2014. Tapi, dia optimis target inflasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini sebesar 4,9-5,5 persen masih realistis.
Pemerintah tidak akan terlalu fokus pada inflasi inti, dan menjaga pergerakan harga pangan yang mempengaruhi inflasi bergerak (volatile) dan harga diatur pemerintah (administered price).
"Inflasi inti ada kewenangan Bank Indonesia, yang mesti dijaga pemerintah yaitu inflasi di luar itu, misalnya pasokan, distribusi, admistered, serta pangan bergejolak," ucapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca SelengkapnyaBanjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaMenurut Teguh, total tanggul pantai yang harus dibangun ialah sepanjang 39 kilometer (km).
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir ini disebabkan hujan yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
Baca Selengkapnya